Harga Minyak Mentah Kembali Naik

VIVAnews - Harga minyak mentah di bursa New York kembali naik dalam perdagangan Kamis 30 April 2009 waktu setempat (Jumat pagi WIB), di tengah tingginya persediaan minyak dan lemahnya permintaan. Para investor fokus pada tanda-tanda tentatif peningkatan ekonomi.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni menguat 15 sen menjadi US$ 51,12 per barel di New York Mercantile Exchange, Amerika Serikat (AS). Dalam beberapa sesi perdagangan terakhir, harga minyak berada di kisaran US$ 50 per barel, turun hampir US$ 100 dari harga tinggi tahun lalu,  karena permintaan energi masih lemah dan tingkat persediaan minyak terus meningkat.

Dalam laporan bulanan minyak bumi, Badan Informasi Energi mengatakan, permintaan minyak mentah jatuh menjadi 18.706 barel per hari pada Februari dari 19.125 barel satu bulan sebelumnya.

Sebelumnya, EIA mengatakan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 4,1 juta barel pekan lalu. Analis memperkirakan peningkatan sebesar 1,8 juta barel. Selain simpanan menumpuk dan permintaan lemah terhadap minyak, para investor juga khawatir jika penyebaran flu babi akan semakin menghancurkan ekonomi global.

Sementara itu, indeks harga saham cukup menguat pada transaksi saham yang berakhir Kamis sore. Banyak pialang minyak menjadikan bursa saham sebagai gambaran kondisi keseluruhan ekonomi dan barometer permintaan energi di masa mendatang. Dampaknya, harga minyak sering naik dan turun bersamaan dengan naik-turunnya indeks-indeks utama.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23
Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024