Penembakan Direktur BUMN

Polri Mengaku Tak Tahu Pencekalan Antasari

VIVAnews - Direktur Penindakan Imigrasi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Muchdor mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat cekal atas Antasari Azhar. Surat cekal dikeluarkan atas permintaan Markas Besar Polri dan Jaksa Agung Muda Bidan Intelijen.

Dikonfirmasi apa alasan Polri meminta cekal Antasari, Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira mengaku belum tahu. "Saya belum tahu. Tidak tahu kalau pernyataan sana [imigrasi'] begitu," kata Abubakar di Markas Besar Kepolisian, Jumat 1 Mei 2009.

Abubakar menolak menjelaskan lebih lanjut soal kasus pembunuhan Nasrudin dan menegaskan bahwa polisi baru akan angkat bicara pada Senin 4 Mei 2009.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Alasannya, pemeriksaan atas kasus tersebut belum selesai. "Kalau sudah diekspos padahal belum selesai akan menimbulkan akibat tidak baik," tambah dia.

Sebelumnya, Dirjen Imigrasi, Muchdor mengatakan permintaan  cekal Antasari sudah diajukan Kamis 30 April 2009 pukul 17.40. Permintaan cekal tersebut telah dipenuhi.

Polisi telah menangkap sembilan pelaku yang diduga eksekutor pembunuhan. Polisi juga telah menangkap Komisaris Utama Harian Merdeka, Sigid Haryo Wibisono. Menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji, dua tersangka pembunuh Nasrudin, "Semuanya orang-orang penting."

Antasari membantah dugaan keterlibatannya. Antasari bahkan menyatakan siap diperiksa polisi terkait kasus pembunuhan  Nasruddin Zulkarnaen. Antasari justru menyatakan, dirinya malah melindungi Nasruddin karena dia menjadi saksi dalam kasus korupsi yang membelit PT Rajawali Nusantara Indonesia. "Karena dia juga beberapa kali melaporkan korupsi," kata Antasari di kediamannya, tadi malam.

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2008. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.

Mobil BMW silver miliknya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang.

Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Nasrudin meninggal 22 jam kemudian.

Alvina Elysia Dharmawangsa

Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim

Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024