VIVAnews - Lembaga Penjaminan Simpanan telah menyelesaikan neraca penutupan Bank IFI. LPS kini sudah mengantongi jumlah aset yang dimiliki bank. Aset-aset ini sesuai ketentuan bisa dijual selambat-lambatnya empat tahun untuk melunasi kewajiban bank.
Menurut Kepala Divisi Likuidasi LPS Robert Hutabarat neraca penutupan Bank IFI itu berakhir pada 17 April sejak Bank IFI dinyatakan dicabut izin usahanya. Sayangnya Robert tak mau menjelaskan berapa aset Bank IFI dalam neraca tersebut. "Saya lupa angkanya," kilah Robert kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 1 Mei 2009.
Kendati sudah diketahui berapa asetnya, namun belum bisa dipastikan apakah aset Bank IFI bisa melunasi seluruh kewajiban yang harus dibayar. "Belum bisa dipastikan seperti itu, nanti akan ditelusuri aset-asetnya, direview," katanya.
Menurut dia, neraca mencerminkan aset suatu bank, namun bukan menceriminkan nilai pasar. "Itu nilai buku," tegasnya.
Sesuai aturan, tim likuidasi mempunyai waktu dua tahun untuk menyelesaikan proses likuidasi dan dapat diperpanjang dua kali masing-masing satu tahun. Proses likuidasi yang dilakukan adalah menjual aset, melelang aset, penagihan kredit ke debitor. Penjualan aset itu akan digunakan untuk membayar kewajiban Bank IFI. "Kita punya waktu 4 tahun," katanya.
Izin usaha IFI dicabut berdasarkan Keputusan Gubernur BI No 11/19/KEB.GBI/2009 tanggal 17 April 2009. Dalam rangka pembayaran klaim penjaminan simpanan nasabah PT Bank IFI, LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data simpanan dan informasi lainnya untuk menetapkan simpanan yang layak dibayar dan tidak layak dibayar.
Seluruh aset/dokumen atau yang dikuasai Bank IFI berada di bawah penguasaan dan pengawasan LPS sesuai ketentuan UU No 24 tentang LPS.
Bungkam Bayern Munich, Real Madrid Tantang Borussia Dortmund di Final Liga Champions
Dua gol Joselu sukses mengantar Real Madrid ke final Liga Champions 2023/24 setelah menang 2-1 atas Bayern Munich dalam laga leg kedua semifinal
