KBRI Praha Gelar Diplomatic Lecture Series

VIVAnews - Mengawali tahun 2009, KBRI Praha meluncurkan program baru ‘Diplomatic Lecture Series’, yakni penyelenggaraan kuliah umum untuk para diplomat dengan mengundang pembicara para pakar di Ceko mengenai isu-isu yang sedang berkembang di dunia.

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Bertempat di Aula KBRI Praha, Diplomatic Lecture Series (DLS) pertama kali diinisiasi pada tanggal 16 Januari 2009 dengan tema “Actual Issues of the Czech Raw Materials and Energy Sectors” dengan menghadirkan Mr. Pavel Kavina, dari Kementerian Industri dan Perdagangan Republik Ceko.

Ceramah tersebut ditujukan untuk mempelajari serta memahami situasi, kebutuhan, tantangan dan perkembangan sektor energi Ceko sehubungan dengan adanya pertikaian gas antara Rusia dan Ukraina yang berakibat pada terganggunya pasokan gas di sejumlah negara anggota Uni Eropa.

Pavina menyatakan bahwa Ceko mengimpor 96% kebutuhan minyak mentah dan 99% kebutuhan gas dari luar negeri, terutama Rusia. Dengan demikian, setiap krisis minyak mentah dan gas bumi dengan Rusia pasti akan berimbas terhadap ketahanan energi Ceko, walaupun Ceko masih memiliki alternatif jalur pasokan dari Azerbaijan, Kazakhstan, Norwegia, Lybia dan Norwegia. Selain itu Ceko juga berusaha mengembangkan diversifikasi pasokan/impor dari negara-negara lain, termasuk dengan negara-negara Asia Tenggara.

Sementara itu DLS yang kedua diselenggarakan pada 20 Januari 2009 dengan tema ‘Czech Government and EU Presidency’. Untuk acara ini KBRI Praha mengundang pembicara Prof. Dr. Jiri Pehe dari The New York University di Praha. DLS kali ini juga dihadiri Duta Besar Korea Selatan dan diplomat dari berbagai negara sahabat.

Mengawali ceramahnya, Prof. Pehe menjelaskan situasi kabinet Ceko dibawah pemerintahan PM Mirek Topolanek sangat rentan dan menghadapi banyak masalah dalam negeri, sementara pada saat yang sama Ceko harus memimpin Uni Eropa.

Pehe menyatakan bahwa banyak yang meragukan kemampuan Ceko untuk berhasil memimpin Uni Eropa. Hal ini lebih dikarenakan kondisi pemerintahan di Ceko yang belum mampu menunjukkan kepemimpinanya di wilayah ini.

Pehe juga menyoroti pandangan euroskeptis yang muncul tidak saja di kalangan elit politik pemerintah Ceko tetapi juga di masyarakat umum.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Sikap euroskeptis ini muncul karena karakter, budaya politik dan sejarah. Kondisi ini juga diperparah dengan situasi perekonomian dunia yang tidak mendukung, ditambah kenyataan bahwa Ceko belum merupakan negara pengguna mata uang Euro.

Seusai ceramah, KBRI Praha juga memperkenalkan diplomasi kuliner dengan menghidangkan aneka makanan kecil khas Indonesia. (Praha, 20 Januari 2009)

bantuan untuk warga Gaza

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Meski tengah berduka, Rusia mengatakan pihaknya tetap mengirimkan lebih dari 29 ton bantuan kemanusiaan ke pada warga Palestina di Jalur Gaza yang tengah dilanda perang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024