Mengapa Sukuk Ritel Laris Manis

VIVAnews - Laku bak kacang goreng. Perumpamaan ini pas sekali dengan sukuk ritel yang kini tengah dijual pemerintah. Lewat 13 agen penjualnya, hingga hari ke-12 sukuk berseri SR001 ini sudah terjual Rp 3,446 triliun.

Angka ini melampauai target yang sudah dinaikkan pemerintah sebesar Rp 3,4 triliun. Padahal sebelumnya target indikatif yang ditetapkan pemerintah hanya Rp 2,5 triliun.

Sukuk ritel adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset Surat Berharga Syariah Negara, yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual, dengan volume minimum yang telah ditentukan.

Kenapa sukuk ritel ini laris manis? Menurut Head of Debt Capital Market PT Danareksa Sekuritas Edwin Syahruzan kepada VIVAnews, Selasa 17 Februari 2009, banyak faktor yang membuat investor berduyun-duyun mencari instrumen investasi ini. "Yang sudah jelas, karena instrumennya aman," kata Edwin.

Selain itu, sukuk ritel ini juga memiliki yield yang menarik. Untuk sukuk bertenor tiga tahun ini, pemerintah menetapkan kupon 12 persen. Tidak hanya itu, sukuk ini juga memenuhi unsur syariah (syariah compliance). "Satu lagi, tenor yang tiga tahun dianggap pas, sesuai dengan selera investor. Jadi ini yang bikin menarik," kata Edwin.

Untuk sukuk ritel ini, investor individu dapat membeli minimal Rp 5 juta dengan kelipatan Rp 5 juta tanpa batas maksimum pembelian. Sukuk  ini menggunakan akad perjanjian ijaroh (sale and lease back). Setiap warga negara Indonesia boleh berinvestasi di instrumen ini dan dijamin tidak akan gagal bayar.

"Sukuk ritel tidak ada risiko gagal bayar atau default risk,  karena ada jaminan pemerintah," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto beberapa waktu lalu.

Rahmat memastikan imbal hasil yang akan diterima investor lebih tinggi dari suku bunga deposito di bank-bank pemnerintah. "Akan tetapi comparable dengan yield yang dikeluarkan pemerintah untuk obligasi negara yang tenornya sama," kata Rahmat.

Untuk penerbitan dukuk ritel ini, pemerintah menunjuk 13 agen penjual yang terdiri dari empat bank umum konvensional, satu bank umum syariah, dan delapan  perusahaan sekuritas yang menunjukkaan kepercayaan untuk menjual sukuk ritel. Agen penjual itu di antaranya Bank Mandiri, Citibank, HSBC, BII, Bank Syariah Mandiri, Danareksa, Trimegah Securities, CIMB-GK Securities, Andalan Artha Advisindo, Reliance Securities, Anugrah Securindo, Bahana Securities, dan BNI Securities.

Rahmat juga menjelaskan sukuk ritel memiliki karakteristik yang berbeda dengan sukuk ijarah yang kebanyakan konsumennya adalah institusi. Sedangkan sukuk ritel boleh dimiliki oleh individu. Untuk menjual sukuk ritel ini, pemerintah menyiapkan aset dasar hingga Rp 13,5 triliun. Namun, aset dasar ini belum tentu dipakai semua untuk sukuk ritel. Soalnya pemerintah juga berencana menerbitkan sukuk global.

Sukuk ritel mulai ditawarkan sejak 6 Februari hingga 20 Februari 2009. Masa penjatahan akan berlangsung 23 Februari 2009, dan setlement 23 Februari 2009. Sementara konfirmasi kepemilikan 25 Februari-5 Maret. SR-001 akan tercatat di Bursa Efek Indonesia 26 Februari 2009.

Tas Istri Dicuri Hingga Barang Berharga Raib, Pasha Ungu Beberkan Hal Ini

Hingga Senin kemarin, Bank Mandiri sudah berhasil menjual lebih Rp 605 miliar dari target Rp 95 miliar. Sedangkan Danareksa sudah menjual lebih dari Rp 350 miliar dari target Rp 200 miliar.

Presiden Joko Widodo saat menjamu para Calon Presiden Pemilu 2024, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Istana Negara, Jakarta Senin 30 Oktober 2023.

KPU Undang Anies dan Ganjar Hadiri Penetapan Pemenang Pilpres 2024

KPU RI memastikan juga mengundang Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk menghadiri penetapan pemenang Pilpres 2024 pada Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024