Anggaran 2009

Minyak Anjlok, PendapatanTurun Rp 138 Triliun

VIVAnews - Penerimaan negara diperkirakan akan turun Rp 138,1 triliun atau 2,7 persen PDB pada 2009. Penurunan ini antara lain terjadi karena dampak turunnya harga minyak dan pengaruh perlambatan ekonomi terhadap kegiatan ekonomi Indonesia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan revisi terjadi atas penerimaan pajak dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). "Penerimaan pajak kita turun karena kita revisi pertumbuhan jadi 4,5 persen," ujar Anggito.

Ia menyontohkan, setiap penurunan pertumbuhan ekonomi satu persen akan berdampak terhadap penerimaan pajak penghasilan (PPh) non migas turun sebesar Rp 9,4 triliun. Sedangkan untuk PPh migas, jika rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) turun US$ 10,
maka penerimaan pajaknya akan turun Rp 6,7 triliun dan jika kurs setiap berubah Rp 1.000 akan berdampak pada kenaikan sebesar Rp 6 triliun.

Dalam perubahan asumsi ekonomi makro tercatat PDB turun menjadi Rp 5.170,3 triliun dari APBN sebelumnya sebesar Rp 5.327,5 triliun. Pertumbuhan ekonomi 4,5 persen, inflasi 6 persen, tingkat bunga SBI 3 bulan 7,5 persen, nilai tukar Rp 11 ribu, harga minyak US$ 45 per barel dan produksi minyak 0,960 MBCD.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024