Laporan Suram The Fed, Minyak Jatuh ke US$ 34

VIVAnews - Harga minyak mentah dunia kembali turun di bawah US$ 35 per barel. Prediksi Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, mengenai ekonomi AS akan kian menurun tahun ini, membuat minyak terkoreksi. Investor yakin, kondisi ini akan membawa konsumsi minyak turun.

Harga minyak mentah jenis Light, sweet pengiriman Maret di tutup turun 31 sen ke level US$ 34,62 per barel, pada perdagangan di New York Mercantile Exchange, Rabu 18 Februari 2009. 

Minyak mentah kontrak pengiriman Maret akan berakhir pada Jumat mendatang. Kini sebagain sudah menggunakan kontrak pengiriman April. Pada kontrak April, harga minyak bahkan jatuh US$ 1,13 ke level US$ 37,41. 

The Fed juga yakin tingkat pertumbuhan ekonomi AS tahun ini akan menurun sebesar 0,5 hingga 1,3 persen. Pada prediksi sebelumnya, ekonomi akan melemah sebesar 0,2 atau naik 1,1 persen.

Pelaku pasar banyak yang tidak begitu mempercayai stimulus US$ 787 miliar akan membuat sektor energi lebih baik. "Banyak trader yang berharap kemajuan dari stimulus itu," ujar konsultan energi Cameron Hanover, dalam catatan yang dikirim ke kliennya. "Namun, sampai sekarang tidak terlihat seperti yang telah dilakukan." 

Dalam perdagangan Nymex lainnya, harga bensin turun 5,66 sen ke US$ 1,065 per galon. Heating oil turun 4 sen ke US$ 1,147 per galon, sedangkan gas alam untuk pengiriman Maret stagnan pada US$ 4,203 per seribu kaki kubik. 

Di ICE Futures Exchange, London, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret, turun US$ 1,48 ke level US$ 39,55. [AP]

4 Tim Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Indonesia Siap Nyusul?
Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5

Tidak Fokus Berkendara, Pengendara Motor Tabrak BMW Seri 5

Baru-baru ini, beredar video viral menunjukkan peristiwa kecelakaan pengendara motor menabrak mobil BMW Seri 5 yang sedang ingin menyeberang dari sisi kanan jalan ke arah

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024