2008, Krakatau Steel Untung Rp 462 Miliar

VIVAnews - PT Krakatau Steel membukukan keuntungan (unaudited) pada tahun lalu Rp 462,5 miliar atau naik enam persen lebih tinggi dibanding anggaran 2008 dan 47 persen lebih tinggi dari periode yang sama 2007.

"Pajak yang dibayar langsung perseroan dan grup kepada negara adalah Rp 295,7 miliar atau 182 persen lebih besar dari pajak 2007," kata Taufiqurrahman Ruki, komisaris utama Krakatau Steel usai Rapat Umum Pemegang Saham di Gedung Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara di Jakarta, Kamis, 19 Februari 2009.

Sedangkan total penjualan produk baja 2008, kata dia, mencapai Rp 19 triliun atau 107 persen lebih tinggi dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2008. Namun, bila ditambah penjualan lain, baik berupa jasa dan produk lain, total penjualan menjadi Rp 20,7 triliun. "Produksi baja kasar, khususnya slab dan billet tahun lalu sebesar 1,6 juta ton atau 92 persen dari RKAP 2008," ujar Taufiq.

Taufiq mengakui, penjualan tahun lalu ditopang harga jual baja yang menguat sepanjang triwulan I-III 2008. Hal itu, terpengaruh kenaikan harga minyak dunia pada awal 2008 dan secara bersamaan diikuti meningkatnya harga bahan baku utama industri baja.
 
Namun, kata dia, pada triwulan keempat, harga tersebut mengalami penurunan secara tajam karena pengaruh turunnya harga minyak dan krisis keuangan global. "Kenaikan kurs nilai tukar terhadap dolar AS, bersamaan dengan jatuh tempo kewajiban perseroan atas letter of credit (L/C) juga menyebabkan tersedotnya likuiditas perusahaan," tutur Taufiq.
 
Taufiq memproyeksikan, tahun ini perseroan mematok target penjualan sebesar Rp 15,8 triliun atau lebih rendah dibanding penyampaian 2008 sebesar Rp 19 triliun. Hal itu disebabkan daya serap pasar domestik maupun ekspor yang melemah.
 
Selain itu, dia menambahkan, tingginya suku bunga, pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS, serta tingginya inflasi menyebabkan meningkatnya risiko usaha. "Faktor penghambat lain adalah pertumbuhan ekonomi domestik yang diproyeksikan 4,5 persen akan mempengaruhi pertumbuhan sektor konstruksi, prasarana, dan manufaktur," ujar Taufiq.
 
Taufiq mengatakan, Karakatau Steel juga mengkhawatirkan masuknya baja ilegal dari produsen luar negeri yang kelebihan stok. Hal itu akan menyebabkan harga pasar domestik semakin terpuruk.
 
Menurut dia, target penjualan sebesar Rp 15,8 triliun pada 2009 tersebut diharapkan diperoleh dari penjualan jenis-jenis baja yang diperlukan pada proyek infrastruktur pemerintah dan swasta, kebutuhan pabrikan seperti paku, kawat, seng, dan besi beton, serta pesanan jenis baja dengan kualitas tertentu, seperti tabung gas, dan industri pertahanan.

Sering Dikasih Perhiasan, Fuji Ingatkan Hal Mulia Ini untuk Para Fansnya
Kemenkominfo mengadakan kegiatan chip in

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan talkshow chip in “Jarimu Harimaumu” pada tanggal 26 April 2024 di Jakarta Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024