BBM Mahal, DPR Akan Panggil Presiden
VIVAnews - Panitia Hak Angket Bahan Bakar Minyak (BBM) dari DPR mengembangkan wacana untuk memanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kebijakan penentuan harga BBM.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Panitia Angket BBM, Dradjad H Wibowo seusai mengikuti rapat Hak Angket BBM yang menghadirkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani di DPR, Kamis sore, 19 Februari 2009.
Menurut Dradjad, meski belum pasti, beberapa fraksi memiliki wacana untuk memanggilan Kepala Negara. "Fraksi-fraksi memang belum memutuskan semuanya, tapi kalau sudah diputuskan maka Presiden wajib hadir," katanya.
Pada Kamis, 19 Februari, DPR telah memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sedangkan, pekan depan, DPR akan meminta penjelasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Masih banyak pertanyaan seputar kenaikan harga BBM lalu yang perlu ditelusuri," katanya.
Menurut Dradjad, sangat jelas disebutkan dalam UU APBN bahwa BBM merupakan barang yang disubsidi oleh pemerintah. Namun, yang terjadi pemerintah malah sebaliknya, pemerintah mendapatkan untung dari penjualan BBM.
Sepanjang Desember 2008 - Januari 2009, pemerintah justru untung Rp 3,3 triliun dari penjualan premium. Itu berarti pemerintah tidak lagi memberikan subsidi BBM. Karena itu, dia menganggap sikap pemerintah menjual BBM lebih mahal sebagai tindakan yang tak pantas.
"Idealnya untuk saat ini, harga premium adalah Rp 3.900 per liter," ujar Dradjad. "Ini seperti melanggar UU BBM," katanya.
Nantinya jika ada indikasi menuju interpretasi harga BBM itu melanggar Undang-Undang APBN, maka akan ada sanksi ke pemerintah. Bahkan, menurut dia, pelanggaran ini bisa berbuntut panjang. "Itu bisa lebih mengarah ke politik mengena ke Presiden dan Wakil Presiden," kata Dradjad.
Citroen Luncurkan Mobil SUV Terbaru di Indonesia, Harga Rp200 Jutaan
Citroen secara resmi meluncurkan mobil SUV terbaru, The All New C3 Aircross pada hari ini untuk pasar Indonesia. Mobil ini hadir dengan berbagai fitur modern yang nyaman.
