VIVAnews - Terdakwa kasus suap, Billy Sindoro, dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati. Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengecek langsung kondisi Bos PT First Media itu untuk menentukan langkah yang akan diambil.
"Jaksa akan berkunjung ke RS Kramat Jati mengecek kesehatan Billy," kata Direktur Penuntutan KPK, Ferry Wibisono, saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat 20 Februari 2009.
Billy dilarikan ke RS Kramat Jati pada malam tadi. Menurut penasihat hukumnya, Billy sempat pingsan di dalam tahanan Mapolres Jakarta Barat.
Menurut Ferry, komisi juga akan berkoordinasi dengan majelis hakim untuk menentukan status penahanan terhadap Billy. "Kami akan berkoordinasi denhan hakim untuk memutuskan langkah selanjutnya," jelasnya.
Sebelum pembacaan putusan, Billy juga sempat mengeluh sakit. Suhu badannya mencapai sampai 39 derajat Celcius. Selain itu, Billy juga mengeluh sakit kepala, lemas, gemetar, dan sulit buang air. "Tapi tadi tiba-tiba tensinya drop," jelas Otto Hasibuan.
Majelis hakim yang diketuai Moefri menjatuhkan vonis tiga tahun penjara terhadap Billy Sindoro. Selain itu, Billy juga harus membayar denda sebesar Rp 200 juta subsider tiga bulan penjara.
Billy terbukti menyuap komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha, M Iqbal, sebesar Rp 500 juta. Uang itu diberikan Billy terkait dengan perkara hak siar Liga Inggris yang sedang ditangani Iqbal.
"Pemberian uang itu merupakan hendak pemberian terdakwa sendiri," kata Hakim Sofialdi di dalam sidang. Hal itu, kata dia, terlihat dari pesan singkat yang dikirimkan Billy kepada Iqbal. "Tidak akan dilupakan support-nya, mohon diberi kesempatan untuk balas budi," kata Hakim mengutip layanan singkat Billy.
Dalam putusannya, Majelis Hakim menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara untuk Billy dan uang denda Rp 200 juta. Majelis hakim menilai Billy tidak berterus terang dalam memberikan keterangan di persidangan. Hal ini menjadi poin memberatkan bos First Media itu.
Hukuman ini lebih rendah dari tuntutan jaksa sebelumnya. Jaksa menuntut Billy hukuman penjara selama 4,5 tahun penjara. Jaksa juga meminta hakim menghukumnya dengan membayar denda Rp 250 juta subsider empat bulan.
Atas putusan itu, Billy mengajukan banding.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Ernando menjadi sorotan lantaran dia joget di depan Lee Kang Hee. Dia pun meminta maaf atas hal tersebut dan menjelaskan tidak ada niatan untuk mengejek Korea Selatan.
Bingung mau upgrade ke HyperOS atau tidak? Artikel ini membahas 10 alasan penting yang perlu Anda baca sebelum memutuskan. Temukan kelebihan dan kekurangan HyperOS.
Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung
Jatim
9 menit lalu
Menurut Fitriyah, pihaknya melakuakan jemput bola langsung turun ke desa-desa sebagai upaya mempermudah melayani masyarakat. Sekaligus mencapai target UHC 95 persen,
Eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Bahar bin Smith akhirnya mengakui kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih p
Selengkapnya
Isu Terkini