Survei Lembaga Survei Indonesia

Banyak Pemilih Mencoblos

VIVAnews - Survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia yang dirilis the International Republican Institute menemukan mayoritas pemilih lebih akrab dengan mencoblos. Selain itu, survei juga menemukan banyak pemilih yang menandai lebih dari dua kali.

Pertanyaan yang diajukan dalam survei yang digelar 12-22 Januari 2009 itu adalah "Tahukah Anda cara memberikan hak suara dalam pemilu?"

Jawaban 2.189 responden adalah sebagai berikut:
- Menandai logo partai atau nomor partai atau nama kandidat 33 persen;
- Menandai logo partai atau nomor partai dan nama kandidat 9 persen;
- Mencoblos logo partai atau nomor partai atau nama kandidat atau nomor kandidat 27 persen;
- Mencoblos logo partai atau nomor partai dan nama kandidat atau nomor kandidat 6 persen;
- Tak tahu/ tak menjawab 25 persen.

Kemudian, ketika surat suara dilihatkan pada responden, kemudian ditanya bagaimana cara menandainya, jawaban mereka sedikit berubah. Berikut jawabannya:
- Menandai logo partai atau nomor partai saja 25 persen;
- Mencoblos logo partai atau nomor partai saja 7 persen;
- Menandai nomor kandidat atau nama kandidat saja 12 persen;
- Mencoblos nomor kandidat atau nama kandidat saja 26 persen;
- Menandai atau mencoblos nama partai dan kandidat dari partai yang sama 20 persen;
- Menandai atau mencoblos partai dan nama kandidat dari partai berbeda 1 persen;
- Menandai atau mencoblos di luar daftar partai dan kandidat 1 persen;
- dan lain-lain 8 persen.

Selain itu, survei juga menemukan, baru 54 persen responden yang menyatakan sudah terdaftar sebagai pemilih. Tujuh persen menyatakan tidak terdaftar dan 39 persen menyatakan tidak tahu. Ketika dikonfirmasi lagi kepastian terdaftarnya, 29 persen menyatakan yakin terdaftar dalam daftar pemilih tetap, 69 persen menyatakan tidak dan 2 persen tidak menjawab.

Responden survei tersebar di 33 provinsi, diambil secara proporsional berdasarkan populasi. Sampel diambil secara acak dengan syarat memiliki hak memilih. Margin of error penelitian lebih kurang 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

OJK meminta masyarakat untuk tidak panik merespons meningkatnya tensi geopolitik antara Iran-Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024