Surplus Perdagangan

Indonesia Harus Andalkan Sumber Daya Alam

VIVAnews - Di tengah krisis global, Indonesia masih beruntung bisa mengalami surplus perdagangan pada Januari 2009 sebesar US$ 810 juta. Untuk menjaga hal itu, pemerintah harus bisa mengandalkan perdagangan dari sektor berbasis sumber daya alam.

Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2009 mencapai US$ 7,15 miliar atau turun 17,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor mencapai US$ 6,34 miliar, turun 17,63 persen. Dengan demikian, nilai perdagangan nasional masih mengalami surplus US$ 810 juta.

"Ekspor ke negara mana pun turun, namun yang terdalam terjadi untuk kawasan Asia Tenggara," kata Kepala Badan Pusat Statistik Herman Heriawan di kantornya, Jakarta, Senin, 2 Maret 2009.

Menurut Herman, dari kondisi perdagangan yang terjadi selama Januari, seluruh sektor produksi tidak memiliki prospek untuk jangka pendek ditengah krisis keuangan global. Namun jangka panjang, pemerintah sudah saatnya bertopang pada sektor produksi yang mengelola sumber daya alam.

"Berbeda dengan sektor industri dimana importir memiliki banyak pilihan, untuk barang produksi berbasis sumber daya alam mereka memiliki pilihan yang terbatas," ujar Herman.

Menurut Herman, strategi yang harus disiapkan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekspor pada masa kritis adalah menjalankan kesepakatan hasil pertemuan Asean Meeting Plus 3 beberapa waktu lalu. Salah satunya, kesepakatan tidak menjalankan mekanisme proteksionisme perdagangan untuk negara anggotanya.

"Dengan kondisi berat seperti saat ini, jika ekspor masih sama dengan pencapaian tahun lalu, itu sudah cukup bagus," ujar dia.

Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura
Phil Foden saat Manchester City vs Manchester United

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

Manchester City akan datang ke markas Brighton dalam laga tunda Premier League matchday ke 29 di Stadion American Express pada Jumat dini hari nanti, 26 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024