Wiranto: Kandidat Masih Perang Data

VIVAnews - Calon Presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto menyatakan, selama ini belum ada kampanye yang saling memojokkan antara kandidat satu dengan yang lain. Kandidat justru melakukan perang data.

"Black campaign belum ada, baru perang," kata Wiranto saat ditemui sebelum acara Manifesto Politik Ekonomi Wiranto, di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Dalam iklan, perang data sering dilakukan antara partai yang saat ini tengah berkuasa dengan partai opsisi. Tentunya, partai berkuasa menyajikan data-data keberhasilan, sedangkan partai oposisi sebaliknya.

Perang data pernah dipakai antara Partai Demokrat dan Partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam sebuah iklan di koran. Jika Partai Demokrat yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono menegeluarkan keberhasilan pemerintahan, PDI perjuangan membanggakan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri pada 2004 lalu. Sebagai partai oposisi, PDI Perjuagangan banyak mengkritik pemerintahan saat ini. 

Berbicara masalah calon presiden, Wiranto mengatakan seyogyanya calon presiden harus memiliki rencana saat menjabat nanti. Rencana itu harus disampaikan kepada publik agar publik mengetahui. "Kandidat harus memiliki rencana dan bisa menyampaikan, hari ini saya akan melakukan itu," ujarnya.

Malam ini Wiranto akan melakukan orasi politik. Wiranto akan mengulas mengenai rencana dia ke depan soal ekonomi dan politik jika nantinya menjabat. Saat berita ini diturunkan, telah hadir dalam acara itu Pengurus Dewan Pimpinan Partai Golkar Yudhi Krisnandi, Marwah Daud Ibrahim, Ketua Pelaksana Harian Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaruan Roy BB Janis, Ryas Rasyid, dan Kwik Kian Gie.

Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri
Suasana Shibuya Scramble Crossing, Tokyo, Jepang, di malam hari.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Kedutaan Besar Jepang membuka tawaran beasiswa kepada siswa-siswi Indonesia lulusan SMA/SMK dan sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas di Jepang.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024