Telkomsel: Rp 160 Miliar Tidak Terlalu Mahal
VIVAnews -- Telkomsel, satu-satunya operator selular yang menyanggupi tarif sewa Rp 160 miliar dari pemerintah untuk menambah frekuensi 3G, menilai angka tersebut merupakan harga yang layak.
"Saya kira (harga) itu tidak terlalu mahal." jelas Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, kepada VIVAnews beberapa waktu lalu lalu.
Menurut Sarwoto, tarif frekuensi sebenarnya bukan masalah mahal atau tidak mahal, "Tapi layak atau tidak layak. Angka itu sudah dikalkulasikan dan menurut saya layak," kata Sarwoto.
Sarwoto mengatakan bahwa hingga kini, Telkomsel telah berbagai memenuhi berbagai syarat yang diperlukan untuk penambahan frekuensi 3G. "Kami tinggal menunggu keputusan. Kami harapkan secepatnya," ujarnya.
Menurut Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar, kini, proposal penambahan frekuensi 3G dari Telkomsel sudah di Depkeu. "Kalau disetujui, frekuensi akan langsung kami berikan," kata Basuki.
Telkomsel adalah satu-satunya operator yang menyanggupi tarif penambahan frekuensi 3G yang ditetapkan pemerintah. Operator-operator lainnya, seperti Indosat, XL, Axis, Hutchison, merasa keberatan dengan tarif Rp 160 miliar, dan menawar lebih rendah.