VIVAnews - Bank global, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), menargetkan meningkatkan perluasan layanan kepada segmen usaha kecil menengah.
Diperkirakan akan ada penambahan sekitar 50 ribu nasabah baru dari UKM melalui layanan produk untuk UKM.
Berdasarkan penelitian Kadence 2008, pangsa pasar usaha kecil menengah di Indonesia sangat besar, sekitar 106.710 perusahaan UKM.
Senior Vice President and Head of Small Medium Steve K Miller mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran bisnis ke arah membesarnya segmen UKM. Di Indonesia prospek UKM sangat besar terbuka.
"90 persen pengusaha Indonesia adalah UKM. Ini peluang yang sangat besar," kata dia dalam temu wartawan di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2009.
Steve mengatakan, HSBC dengan pengalaman selama ratusan tahun sudah mendukung perkembangan UKM. Melihat kebutuhan UKM, HSBC memberikan kecepatan dan kenyamanan, terutama menjangkau pasar, baik domestik dan internasional, dengan produk yang menyasar keperluan UKM.
Steve mencontohkan, pada 2008 HSBC mengeluarkan produk finansial yang bisa dipakai pengusaha kecil menengah. Kebutuhan perbankan yang semakin cepat dilakukan dengan internet banking memudahkan transaksi yang menghemat biaya. "Saat ini kami melayani ribuan nasabah UKM," katanya. "Kami menargetkan ada penambahan 40 - 50 persen nasabah baru."
Kesulitan yang seringkali dihadapi UKM, menurut Steve adalah masalah pemasaran yang yang belum menjangkau pasar ekspor. "Produk ini membuka pasar UKM ke luar negeri dengan jaringan lebih luas," katanya.
Menyasar segmen UKM yang sudah mapan, produk Business Vantage HSBC membidik UKM dengan penjualan per bulan Rp 1 miliar - Rp50 miliar per bulan. Steve yakin pertumbuhan nasabah lebih besar, melihat potensi yang ada.
Produk Business Vantage, yang menggunakan media internet, berkembang pesat di negara berkembang termasuk Indonesia. Selain Indonesia, produk bisnis ini selama tiga tahun sudah diluncurkan HSBC Hong Kong, dan kini lebih dari separuh nasabahnya adalah UKM.
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu
Dian, siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku tidak diperkenankan mengikuti ujian lantaran memiliki tunggakan uang sekolah
