Kasus Pengadaan Mobil Pemadam Jabar

Nuriana Arahkan Pengadaan Mobil Damkar

VIVAnews - Mantan Gubernur Jawa Barat Nuriana menganggarkan pengadaan mobil pemadam kebakaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2003.

"Setelah saya menerima radiogram dalam surat penawaran yang diajukan sebuah perusahaan," kata dia di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu 25 Maret 2009.

Nuriana tengah bersaksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran, mobil ambulance dan alat berat.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Ia bersaksi untuk terdakwa mantan Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, mantan Kepala Biro Perlengkapan Provinsi Jawa Barat Wahyu Kurnia dan Kepala Divisi Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat Ijudin Budhayana. Ketika kasus ini bergulir Danny Setiawan menjabat sebagai Sekertaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ia mengaku tidak ingat nama perusahaan yang mengajukan penawaran. Dalam dakwaan Jaksa, perusahaan itu adalah PT Istana Sarana Raya yang dipimpin Hengky Samuel Daud. Hengky saat ini buron.

Nuriana menambahkan ia membuat surat nota dinas untuk pengadaan itu. "Saya keluarkan bulan November 2003," kata dia. Ia juga mengarahkan agar dari 52 unit setiap kota dan kabupaten mendapat dua unit. "Saya serahkan kepada Sekretaris Daerah untuk pelaksanaannya," jelas dia.

Nuriana mengatakan tidak mengetahui soal proses pengadaan itu. Termasuk metode penunjukkan langsung yang dilakukan Danny. "Proses pengadaan tidak dilaporkan kepada saya," kata dia.

Atas hal ini, Danny menanggapi. "Anda menelepon saya untuk menemui Daud setelah disposisi keluar," kata dia.

Mengenai laporan, kata Danny, "Saya tidak melaporkan karena semua itu saya laporkan ke Wakil Gubernur."

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024