Timah Tambah Kepemilikan Saham di Koba Tin

VIVAnews - PT Timah Tbk (TINS) kabarnya bakal menambah kepemilikan saham di PT Koba Tin dalam waktu dekat ini.

Sumber VIVAnews mengatakan, perseroan dikabarkan berencana menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan penambangan, pemrosesan, dan produsen balok timah bermerek Koba tersebut. "Selain itu, emiten juga bakal membagikan dividen," ujarnya di Jakarta, Selasa malam, 7 April 2009.

Sekretaris Perusahaan Timah Abrun Abubakar ketika dikonfirmasi mengakui, kalau perseroan sudah memiliki saham Koba Tin saat ini sebesar 25 persen. Sedangkan sisanya, dimiliki institusi asal negeri jiran Malaysia. "Kalau untuk menambah kepemilikan saham, sampai saat ini kami belum mendapatkan informasinya dari dewan redaksi," tuturnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 8 April 2009.

Dirinya juga mengakui, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat untuk membahas rencana pembagian dividen sebesar 30-50 persen. "Pekan kedua Mei, RUPS dilaksanakan. Biasanya sih, kita bagi dividen 50 persen, tapi pengajuan perseroan ke pemegang saham 30 persen," tutur Abrun.

Penurunan dividen itu, Abrun menambahkan, bertujuan untuk menambah modal perseroan dalam mengembangkan usahanya di tahun ini. "Mudah-mudahan disetujui Meneg BUMN," kata dia.  

Per 31 Januari 2009, Negara Republik Indonesia memiliki saham berkode TINS sebesar 65 persen, sedangkan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Selasa, 7 April 2009, TINS ditutup melemah Rp 40 (3,30 persen) ke level Rp 1.170. Broker PT eTrading Securities dengan kode YP tercatat sebagai broker yang paling aktif mengoleksi saham Timah.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal berpendapat, rencana tersebut bakal bagus. Sebab, harga timah secara teknis saat ini paling murah (undervalued), sehingga perseroan ekspansi di saat yang tepat.

Selain itu, dia menambahkan, akuisisi Koba Tin semakin mendominasi TINS di pasar timah internasional.

Namun, dia mengakui, aksi tersebut belum berpengaruh langsung pada pergerakan saham perseroan di bursa. Sebab, mesti dicek laporan keuangan perusahaan yang bakal diakuisisinya, apakah menjadikan neraca keuangan TINS lebih berat atau lebih bagus.

Sedangkan rencana pembagian dividen, kata Ukie, yang mencapai 30-50 persen tersebut bisa memicu minat beli investor (terutama investor asing). "Jadi, beli saham ini," tuturnya.

Sebelumnya, Timah berencana membeli lima unit kapal tahun ini. Pembelian dua unit diperkirakan akan dilakukan pada kuartal I-2009 dan tiga unit lainnya pada kuartal III tahun ini.

Kasus Film Porno Siskaeee Belum Juga Disidang, Ini Kata Polisi

Abrun Abubakar mengatakan, nilai investasi kapal masing-masing senilai Rp 20 hingga 25 miliar per unit. "Semuanya berasal dari dana internal," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Apple.

Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung

Penjualan iPhone telah hancur turun 10%, Apple Inc. (NASDAQ: AAPL) kehilangan posisi nomor satu dalam pengiriman ponsel pintar global pada kuartal pertama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024