AS Minta Iran Bebaskan Wartawati Amerika

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) mendesak Iran untuk membebaskan jurnalis AS-Iran, Roxana Saberi, yang dituduh melakukan aksi mata-mata, Kamis 16 April 2009. Washington menilai bahwa pembebasan itu akan dianggap rakyat AS sebagai sikap terpuji pemerintah Iran.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Deputi jaksa Iran untuk isu-isu keamanan, Hassan Haddad, sebelumnya menyatakan bahwa Saberi telah mengaku terlibat dalam aktivitas mata-mata dengan menyamar sebagai reporter. 

Seperti dikutip dari laman Press TV, wartawati 31 tahun tersebut ditangkap pada Januari karena secara ilegal bekerja sebagai jurnalis setelah kartu identitas wartawannya dicabut pada 2006. Selama enam tahun berada di Iran, dia melakukan peliputan untuk BBC, NPR, dan Fox News.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Wood, menyatakan bahwa dakwaan yang dituduhkan atas Saberi sebagai tuduhan tak berdasar.

"Kami ingin dia dibebaskan. Kami sedang bekerja keras untuk memastikan pembebasan itu," kata Wood. "Kami kira merespon kasus Saberi dengan cara positif akan membantu mendapatkan kebaikan bagi pihak AS dan rakyat Amerika," tambahnya.

Wood mencatat bahwa tawaran AS dengan Iran baru-baru ini tidak ada hubungannya dengan kasus Saberi. "Kami telah membuat keputusan strategis untuk berdialog dengan Iran secara langsung. Kami berkomitmen melakukannya," kata Wood.

Tamara Bleszynski

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Tamara Bleszynski mengungkap anaknya tersebut ditabrak orang tak bertanggung jawab tepat di depan rumahnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024