Berbagi untuk Perempuan Indonesia

VIVAnews - Permasalahan yang dihadapi oleh perempuan Indonesia saat ini semakin kompleks, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga, keterbatasan ekonomi, hingga perdagangan manusia. Hal itu tentu tidak bisa diatasi tanpa bantuan semua pihak. Bukan hanya pemerintah saja yang harus turun tangan, tetapi Anda sebagai perempuan Indonesia juga bisa membantu mengatasi permasalahan itu melalui berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan bergabung dalam program pemberdayaan perempuan "Kartini in Me", Berbagi Untuk Perempuan, Investasi Masa Depan. Program tersebut sengaja dibuat oleh PT. Unilever Indonesia untuk mengembangkan perempuan Indonesia melalui program-program yang nyata, agar mampu mandiri dan menjadi pembimbing bagi keluarga dan lingkungannya.

Program yang juga dipelopori oleh tujuh lembaga swadaya masyarakat yang perduli pada perempuan. Antara lain, Yayasan Puan Amal Hayati, Mitra Inti, Dewi Hughes International Foundation, Rifka Annisa, Jurnal Perempuan, PIRAC dan YSIK ini adalah sebuah rangkaian program berkelanjutan untuk mendukung aksi penggalangan dana dan tenaga.

Dan, semua ini akan digunakan untuk mendukung program pemberdayaan perempuan. Seperti, program Change For Women di Guardian yang akan mengajak para perempuan Indonesia untuk menjadi sukarelawan dan membagikan ilmunya pada perempuan yang kurang beruntung.

Program “Kartini In Me” ini, diresmikan langsung oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Ibu Meutia Hatta Swasono bertepatan dengan hari Kartini, 21 April 2009. "Dengan adanya program ini semoga keperdulian pada perempuan Indonesia semakin berkembang. Karena tangan-tangan pemerintah saja, tidak akan cukup untuk mengatasi permasalahan yang ada," kata Meutia.

Ibu Meutia Hatta juga berpesan kepada seluruh perempuan Indonesia agar selalu mengembangkan dirinya. "Perempuan adalah aset bangsa. Kitalah yang  menjadi ibu, dan juga menjadi guru baik untuk keluarga maupun lingkungannya. Bahkan masa depan masyarakat bangsa ini, juga terletak di tangan perempuan Indonesia," kata Meutia.

Tertarik ingin bergabung? Anda bisa mampir di gerai produk kesehatan dan kecantikan Guardian. Dengan membeli produk kecantikan, Anda sudah menjadi volunteer acara ini.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024