VIVAnews - Penampilan kiper Arsenal, Lukasz Fabianski tidak stabil saat timnya berhadapan dengan Liverpool. Tampil perkasa di babak pertama, Fabianski justru diberondong empat gol di babak kedua.
Mimpi Arsenal untuk membawa pulang tiga angka dari Anfield kandas. The Gunners harus puas dengan satu angka karena Liverpool akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4 lewat gol Yossi Benayoun dua menit sebelum duel berakhir.
Tuan rumah Liverpool sebenarnya lebih mendominasi lanjutan Premier League ini, utamanya di babak pertama. Namun, penampilan gemilang Fabianski membuat sederet peluang Fernando Torres cs tak berbuah gol.
Sebaliknya, Arsenal berhasil mencuri satu gol lewat kaki Andrei Arshavin pada menit ke-34. Skor 1-0 ini bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, gawang Arsenal mulai kebobolan. Empat gol bersarang ke gawang Fabianski.
Masing-masing dibagi rata oleh pemain Liverpool, Fernando Torres dan Yossi Benayoun. Sedangkan tiga gol Arsenal lainnya juga dicetak oleh Arshavin.
Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, tidak ingin menyalahkan Fabianski atas empat gol yang bersarang ke gawangnya. Sebaliknya, Wenger justru menilai Fabianski telah tampil maksimal.
"Saya percaya dia tampil bagus di babak pertama. Namun, di babak kedua dia sedikit menderita dengan bola-bola jauh. Tapi, saya tidak bisa menyalahkannya," kata Wenger kepada sky sports.
Secara keseluruhan, Wenger menilai pertandingan kontra Liverpool berlangsung seru. Namun, dia tetap kecewa karena timnya gagal membawa pulang tiga poin dari kandang The Reds.
"Anda tentu tidak akan senang bila kebobolan empat gol. Namun, saya pikir kedua tim (Liverpool dan Arsenal) tidak ada yang akan mengatakan itu hari ini. Kami hanya kecewa karena keunggulan 4-3 yang kami dapat di injury time harus lenyap begitu saja," tandas pelatih asal Prancis itu.
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
