22 April 1997

Peru Selamatkan 71 Sandera di Kedubes Jepang

VIVAnews - Pasukan khusus Peru, 22 April 1997, menyerbu Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang di Ibukota Lima dan berhasil menyelamatkan 71 sandera kelompok pemberontak Tupac Amaru. Namun, seorang sandera dan dua tentara tewas dalam drama penyanderaan yang berlangsung selama empat bulan. 

Laman stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa dalam operasi penyelamatan itu, pasukan Peru menewaskan semua penyandera termasuk pemimpin mereka, Nestor Cerpa Cartolini.

Mereka yang turut disandera adalah Menteri Luar Negeri Peru saat itu, Fransisco Tudela, dan Duta Besar Jepang, Morihita Aoki, yang menjadi tuan rumah. Seorang sandera yang tewas adalah hakim Mahkamah Agung bernama Carlos Giusti Acuna.

Operasi penyelamatan itu berlangsung 40 menit dan dimulai pukul 15.30 sore waktu setempat dan dilakukan oleh 15 tentara. Kendati demikian, operasi pembebasan itu mengagetkan Perdana Menteri Jepang saat itu, Ryutaro Hashimoto.

Kendati mengucapkan selamat atas pembebasan sandera, Hashimoto sempat tersinggung karena dia sebelumnya tidak diberitahu perihal operasi militer itu oleh Presiden Peru, Alberto Fujimori, yang merupakan keturunan Jepang. Pasalnya, operasi pembebasan sandera berlangsung di Kedubes Jepang, yang berdasarkan hukum internasional merupakan bagian dari wilayah kedaulatan Jepang.

Ceramahnya Dituding Sindir Rhoma Irama, Ini Klarifikasi Umi Laila
Puncak arus balik mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Biaya hidup tinggi menjadi faktor menurunnya jumlah pendatang baru atau warga yang merantau ke Jakarta, setelah Lebaran tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024