Hari Bumi

Aktivis Lingkungan Demo Kedutaan Jepang

VIVAnews - Puluhan aktivis lingkungan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Kedutaan Besar Jepang, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 22 April 2009. Unjuk rasa dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi.

Menurut Teguh Surya, Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) unjuk rasa yang digelar Kedutaan Jepang dilakukan karena Jepang dianggap mendukung ekspansi industri pertambangan.

Ekspansi Jepang dilakukan dengan membiayai dan memberi pinjaman untuk memperluas areal pertambangan. Salah satunya di Indonesia yang menyebabkan 1,9 juta hektar hutan mangrove Indonesia rusak parah.

Padalah hutan mangrove memiliki dua fungsi penting dalam mencegah memburuknya perubahan iklim, mencegah kenaikan bencana pasang dan menyerap Co2 dari gas rumah kaca.

Selain Walhi aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB, juga diikuti beberapa lembaga lingkungan hidup seperti Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan, Komite Persiapan Organisasi Nelayan Nasional Indonesia.

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April ini menandai hari lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan pada tahun 1970.

Hari Bumi lahir atas prakarsa seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan.

Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Presiden Iran memperingatkan bahwa 'langkah sekecil apa pun' yang dilancarkan ke negaranya, maka akan langsung menimbulkan respons yang "keras" dari militernya. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024