Golkar-Demokrat Bercerai

"Golkar Bisa Imbangi Kekuatan Demokrat"

VIVAnews - Rencana Partai Golkar untuk membuat koalisi sendiri disambut positif Partai Keadilan Sejahtera. Ketua Fraksi PKS Mahfudz Sidiq menilai kekuatan Partai Demoktrat perlu ada pengimbang.

"Kalau hanya ada koalisi SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja yang kuat, kan kurang balance," kata Mahfuds di Jakarta, Rabu 22 April 2009. "Demokrasi kan begitu."

Dengan demikian, sambungnya, pasangan yang  berlaga di Pemilihan Presiden 2009 tidak hanya Yudhoyono melawan Megawati Soekarnoputri. "Masyarakat jadi punya banyak pilihan," kata dia.

Sebelumnya, dalam sejumlah pernyataan petinggi Partai Golkar mengerucut pada koalisi dengan Partai Demokrat. Sejumlah nama pun sempat mencuat untuk disodorkan menjadi cawapres, yakni Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Agung Laksono, Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengku Bowono X.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, wacana politik Golkar bergeser. Partai Golkar memutuskan meninggalkan koalisi dengan Partai Demokrat dan membentuk poros baru. Golkar mengajukan sendiri calon presidennya.

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia
Edy Rahmayadi.(B.S.Putra/VIVA)

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi diwakili tim pemenangan mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sumut 2024, di Kantor DPD PDIP Sumut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024