Lautan Luas Bakal Stock Split

VIVAnews - PT Lautan Luas Tbk (LTLS) dikabarkan akan memecah nilai nominal saham (stock split) untuk meningkatkan likuiditasnya di pasar.

"Selain stock split, emiten juga berencana bagi dividen," ujar sumber VIVAnews di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, stock split dan pembagian dividen akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam waktu dekat ini. "Kabarnya, harga saham LTLS diangkat dulu ke Rp 1.500-2.000 sebelum dipecah," tutur sumber.

Operation Corporate Secretary Manager Lautan Luas Bambang Sugeng saat dikonfirmasi mengakui, rencana pembagian dividen akan dibahas dalam RUPS mendatang, sedang stock split sampai saat ini belum ada kabar. "Nanti akan diputuskan di RUPS," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 4 Mei 2009.

Per 31 Maret 2009, PT Caturkarsa Megatunggal memiliki saham berkode LTLS sebesar 63.04 persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Jumat, 1 Mei 2009, LTLS ditutup menguat Rp 20 (2,56 persen) di level Rp 800. Broker PT Phillip Securities Indonesia dengan kode broker KK tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Lautan Luas.

Menurut analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto, bila emiten ada rencana memecah nilai nominal sahamnya, harga saham harus ditarik dulu minimal Rp 1.000/saham sehingga bisa stock split dengan rasio 1:2.

"Tapi, rencana stock split dan bagi dividen bisa memberikan sentimen positif ke harga saham," ujarnya.

Sepanjang 2008, Lautan Luas mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 64,4 persen atau menjadi Rp 4,46 triliun dari sebelumnya Rp 2,71 triliun. Pertumbuhan tersebut disebabkan peningkatan volume dan harga rata-rata penjualan.

"Di pasar regional, pendapatan kami juga naik menjadi Rp 855 miliar dibanding 2007 sebesar Rp 510 miliar,” kata Investor Relations Lautan Luas, Meilyn Tan, pada laporan bulanan perusahaan yang diterima VIVAnews di Jakarta, belum lama ini.

Dia menambahkan, kontribusi pendapatan terbesar berasal dari divisi distribusi sebesar 51 persen, atau Rp 2,28 triliun. Kontribusi divisi distribusi tersebut naik dibanding 2007 senilai Rp 1,56 triliun.

Sementara itu, divisi manufaktur mengontribusi 42 persen menjadi Rp 1,89 triliun dari sebelumnya Rp 951 miliar. Jasa pelayanan menyumbang delapan persen menjadi Rp 289 miliar dibanding sebelumnya Rp 200 miliar.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP
Xabi Alonso

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

Keinginan Liverpool mendatangkan Xabi Alonso untu musim depan nampaknya menjadi semakin kecil. Karena dikabarkan pelatih asal Spanyol itu mau bertahan di Bayer Leverkusen

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024