Dirut BUMN Ditembak

Misi Negara Itu Diatur Perwira WW

VIVAnews - Lima tersangka eksekutor dan operator pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen mengaku mau menjalankan aksi penembakan untuk menjalankan misi intelijen untuk negara.

Pada misi yang disebut-sebut untuk kepentingan negara itu, diinstruksikan langsung oleh perwira menengah di Mabes Polri berinisial ww.

Para tersangka yang terdiri dari En, Dd, Hs, Hk, Ft, mendapat doktrin menjalankan operasi dari perwira itu untuk melakukan penembakan.

Namun, menurut kuasa hukum korban Nyoman Rai, para eksekutor ini tidak pernah mencari tahu misi negara itu karena mereka sudah yakin perintah yang diberikan oleh WW.

"Mereka tak penah mencari tahu, karena terlanjur yakin dengan misi negara itu," ujar Nyoman saat berbincang dengan VIVAnews, Senin 4 Mei 2009.

Pertemua antara kelima tersangka pernah dilakukan di Mabes Polri atau sekitar dua minggu sebelum penembakan. Kemudian perintah lanjutan dilakukan melalui telepon.

Sementara peran para tersangka saat itu secara individu memenga berbeda-beda.

"Instruk dari WW terhadap mereka berbeda-beda. Mulai dari eksekutor, operator dan lainya," ujar Nyoman lagi.

Mengenai ilustrasi pembayaran dan penyediaan seluruh alat untuk melakukan pembunuhan yang kabarnya diserahkan oleh seorang yang menggunakan seragam polisi, Nyoman tidak berani mengatakan itu. "Saya belum dapat informasi yang mengenai hal ini dari para tersangka," kata Nyoman.

Sejauh ini sembilan orang terlibat kasus pembunuhan ini telah ditangkap. Mereka terdiri eksekutor dan operator lapangan. Satu di antaranya adalah pengusaha Sigid Haryo Wibisono.

Sedangkan otak pembunuhan diduga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non-aktif, Antasari Azhar.

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2009. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.

Mobil BMW silver miliknya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang.

Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Nasrudin meninggal 22 jam kemudian.

Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!
Febri Diansyah dan Rasamala Usai Diperiksa Penyidik KPK

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024