Harga Minyak Melewati Level US$54/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah kembali naik, kali ini mencapai harga di atas US$ 54 per barel. Para investor bereaksi atas laporan bahwa penjualan rumah dan pengeluaran untuk konstruksi lebih baik daripada perkiraan.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni dalam perdagangan di bursa New York Senin sore 4 Mei 2009 waktu setempat (Selasa dini hari WIB), naik US$ 1,27 (2,4 persen) menjadi US$ 54,47 per barel.

Dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak rata-rata berkisar pada US$ 50 per barel di tengah kekhawatiran akan melemahnya permintaan dan menumpuknya simpanan minyak.

Namun, beberapa kabar tentang perumahan, manufaktur, dan belanja konsumen baru-baru ini telah menerbitkan harapan bahwa perekonomian Amerika Serikat, yang merupakan konsumen terbesar minyak, mulai membaik.

Laporan yang dirilis pada Senin membantu meningkatkan optimisme investor. Penjualan rumah meningkat 3,2 persen pada Maret, menurut National Association of Realtors. Ini merupakan bulan kedua di mana penjualan telah meningkat dan melewati prediksi para ekonom.

Laporan lain menunjukkan bahwa pengeluaran konstruksi meningkat 0,3 persen pada Maret, sebagian disebabkan karena pengeluaran oleh pemerintah AS dan pememerintah lokal. Sebelumnya, analis memperkirakan pengeluaran konstruksi turun 1,5 persen.

Banyak pialang minyak melihat bursa saham sebagai indikator kegiatan ekonomi dan barometer permintaann energi di masa mendatang. Maka, harga minyak sering naik dan turun bersamaan dengan indeks saham.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Habib Aboe Bakar Al HAbsyi di DPP PKB bersama elite PKS dan PKB

PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

PKS akan menggelar acara halal bihalal pada Sabtu, lusa, di kantor DPP PKS. Semua paslon capres cawapres diundang, termasuk parpol

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024