VIVAnews-Pembicaraan antara Badan Tim Nasional (BTN), Badan Liga Indonesia (BLI) dan Pelatih Timnas, Benny Dollo terkait komposisi timnas yang akan diberangkatkan ke Grand Royal Challenger Cup 2008, di Myanmar. 9-15 November 2008 terancam menemui jalan buntu. Pasalnya, Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono memastikan tak akan ada lagi perubahan jadwal pada putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008.
”Sudah tidak ada lagi perubahan jadwal. Dua sisa pertandingan PSM yang terkendala karena pilkada akan digelar sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati selama ini,” kata Joko Driyono kepada wartawan di gedung PSSI, Rabu, 22 Oktober 2008.
Akibat pilkada di Makassar, dua duel PSM memang dimundurkan. Pertama kontra Persitara yang sejatinya digeber 22 Oktober 2008 dimundurkan hingga 12 November 2008. Begitu juga dengan duel lawan Persib Bandung yang harusnya digelar 26 Oktober 2008 bergeser hingga 15 November 2008.
Karena perubahan itu rencana BTN untuk memberangkatkan timnas ke Grand Royal Challenger Cup 2008 terancam berantakan. Pasalnya, beberapa pemain PSM dan Persib yang digadang-gadang bakal masuk skuad timnas kemungkinan aben karena masih memperkuat klubnya di Liga Super Indonesia (LSI) 2008 beberapa hari setelah jadwal keberangkatan, 7 November 2008.
Pelatih Benny Dollo sangat menyesalkan kejadian ini. Menurutnya Liga Super Indonesia (LSI) seharunya tidak mengganggu jadwal timnas. Benny khawatir mundurnya jadwal LSI akan membuat pemain dari PSM dan Persib tak bisa bergabung saat timnas bertandang ke Myanmar, 7 Nomber 2008 nanti.
Padahal, skuad yang dibawanya ke Myanmar tersebut satu paket dengan tim yang akan berlaga di Piala AFF Desember 2008 nanti.
Petang tadi, BTN sejatinya mengagendakan dua pertemuan. Pertama membahas mengenai protes Asutralia atas jadwal Pra Piala Asia, sedangkan yang kedua membahas komposisi timnas yang akan berangkat ke Myanmar. Namun kedua agenda itu batal dengan alasan yang berbeda.
”Kami akan bertemu BTN Jumat (24 Oktober 2008). Hari ini tidak jadi karena ternyata Asutralia tak jadi datang,” kata Joko.
Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi di Bekasi Terancam Gagal Karena Tata Kelola Buruk
Peneliti sustainability Sigmaphi Indonesia, Gusti Raganata secara khusus meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk memiliki komitmen tinggi dalam proyek pengelolaan sampah men
