Pemerintah Sunat 7000 Desa dari Program USO
Jumlah desa yang ditunjuk pemerintah sebagai wilayah pengembangan program USO dikurangi drastis dari 38.471 menjadi 31.814 desa. Hal ini, menurut pemerintah, dilakukan karena intensifnya pengembangan jaringan dan layanan dari beberapa penyelenggara telekomunikasi.
"Tiga-empat tahun lalu, jumlah desa yang ditunjuk untuk program USO sekitar 38 ribu desa. Kini angka tersebut menyusut menjadi sekitar 31 ribu desa," kata Menkominfo RI Mohammad Nuh saat ditemui usai jumpa pers Pesta Blogger 2008 di Jakarta, Rabu 22 Oktober 2008.
Alasannya, jumlah desa yang perlu disediakan akses komunikasi pada program ini, berubah dari rencana semula. Hal itu dipengaruhi oleh misalnya, perkembangan kuantitas jumlah desa yang memiliki kemampuan internet atau disingkat desa pinter.
Untuk mempercepat penyelenggaraan tender USO, Nuh berjanji akan mempertimbangkan pemberian sejumlah insentif kepada operator-operator yang melakukan ekspansi ke daerah-daerah rural, misalnya dengan mengurangi beban BHP (biaya hak pakai) frekuensi.
Kalau semuanya sudah berjalan, kata Menteri yang juga mantan rektor ITS, bukan pemerintah atau operator yang menikmati hasilnya, tetapi masyarakat yang akan diuntungkan.
Menurut Kabag Umum dan Humas Ditjen Postel Depkominfo, Gatot S Dewa Broto, pemerintah saat ini telah menerima 13 pendaftar tender yang terdiri dari perusahaan jaringan telekomunikasi.
Gatot menuturkan, pemerintah melalui Balai Telekomunikasi Informasi Pedesaan (BTIP) akan menentukan pemenang tender pada Desember mendatang. "Hal ini supaya pembangunan bisa segera dilaksanakan mengingat kita telah banyak kehilangan waktu akibat masalah hukum tempo hari," tukasnya.