VIVAnews - PT Indika Energy Tbk (INDY) mendirikan perusahaan di bidang perdagangan batu bara dan konsultasi pertambangan. Perusahaan itu bernama PT Intan Resources Indonesia dengan akta pendirian ditandatangani 19 November 2008.
Dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 24 November 2008, Direktur Indika Energy Azis Armand mengatakan, pendirian perusahaan itu merupakan kelanjutan perjanjian usaha patungan pada 21 Oktober 2008, melalui anak perusahaan, PT Indika Inti Corpindo dan Samtan Co, Ltd.
Persentase kepemilikan saham Indika Inti Corpindo pada Intan Resources Indonesia mencapai 43,3 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, atau senilai US$ 866 ribu. Total modal ditempatkan dan disetor dalam perusahaan baru itu sebesar US$ 2 juta.
Pada transaksi pagi ini, saham Indika Energy melemah Rp 60 (6,32 persen) ke level Rp 890.
Saham Bumi Rp 640
Sementara itu, harga saham pertambangan batu bara grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada transaksi awal pekan ini berada di level Rp 640. Saham Bumi kembali terkena auto rejection bawah 10 persen, setelah harga sahamnya melemah Rp 70 (9,86 persen) menjadi Rp 640.
Level tersebut merupakan yang terendah sejak 13 September 2004 di level Rp 625 per saham. Hingga saat ini, saham Bumi Resources telah melemah Rp 7.910 atau 92,5 persen dari level penutupan tertinggi Rp 8.550 pada 12 Juni 2008.