Bursa Wall Street Angkat Harga Minyak

VIVAnews - Harga minyak dunia naik 9 persen setelah perdagangan saham di Wall Street menguat tajam. Keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk kembali memberikan dana talangan (bailout) kepada Citigroup Inc sebesar US$ 20 miliar, berdampak positif bagi perdagangan saham di bursa Wall Street, New York. 

Di New York Mercantile Exchange harga minyak jenis Light Sweet untuk pengiriman Januari, pada perdagangan Senin kemarin waktu New York, atau Selasa 25 November WIB, ditutup naik US$ 4,57 ke US$ 54,50 per barel. Harga perdagangan kemarin sempat menyentuh US$ 55,30 per barel, harga tertinggi dalam sehari.

Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones terangkat 396,97 poin (4,93 persen) ke level 8.443,39, Standard & Poor's 500 menguat 51,78 poin atau 6,47 persen ke posisi 851,81. Sedangkan indeks gabungan Nasdaq naik 87,67 poin (6,33 persen) ke posisi 1.472,02.

Penurunan harga minyak yang tajam, hingga menyentuh US$ 48 per barel, membuat OPEC memutuskan mengurangi produksi. “Namun, pemotongan produksi 1 juta barel belum cukup untuk menaikkan harga minyak,” ujar Presiden OPEC Chakib Khelil seperti dilansir Associated Press, di Winna, Australia.

Presiden perusahaan konsultan minyak, Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch mengatakan, sangat dini mengambil simpulan harga minyak telah menyentuh harga dasar pada perdagangan dua hari lalu, sebesar US$ 48 per barel. “Namun, ini lonjakan harga minyak pertama, setelah pada awal tahun harga minyak dan komoditas lainnya mengalami peningkatan yang luar biasa,” ujar dia. Harga minyak hampir menyentuh US$ 150 per barel pada Juli lalu. 

Di Nymex, harga gasolin naik 7,8 sen ke US$ 1,14 per galon. Heating oil naik 8,48 sen ke US$ 1,78 per galon. Demikian juga dengan gas alam untuk pengiriman Desember juga naik 40,8 sen ke US$ 6,888 per seribu kaki kubik. 

Di Mercantile Exchange, London, Harga minyak jenis Brent untuk pengiriman Januari naik US$ 4,14 ke US$ 53,93 per barel.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024