VIVAnews - PT Bank Central Asia Tbk tetap menawarkan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) sebesar 9,75 persen tetap untuk tiga tahun.
"Bunga KPR kami tetap menguntungkan," ujar Wakil Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2008.
Dengan suku bunga di level 9,75 persen ini, menurut Jahja, BCA telah memberikan ketenangan kepada nasabah yang meminjam kredit perumahan.
Ini berbeda dengan nasabah yang meminjam KPR dengan suku bunga mengambang mengikuti pergerakan bunga pasar. "Mereka justru ketar ketir karena suku bunga KPR bisa 15 persen," kata Jahja.
Sejumlah bank memang menaikkan suku bunga KPR hingga di kisaran 15 - 17 persen menyusul tetap bertenggernya suku bunga acuan atau BI Rate di kisaran 9,5 persen. Padahal, enam bulan lalu, bunga KPR yang ditawarkan masih 9 - 10 persen. Kenaikan bunga juga dilakukan mengingat bank-bank berusaha memperkecil risiko pinjaman.
Saat ini, menurut Jahja, dari total kredit konsumer yang dikucurkan sebanyak 41,8 persen berupa KPR. Total kredit konsumer yang diberikan per september tahun ini mencapai Rp 17,2 triliun.
Untuk tahun depan, Jahja memperkirakan pertumbuhan kredit konsumer akan naik 6,6 persen. Sedangkan, total pertumbuhan kredit sekitar 10-15 persen.
BCA bisa menawarkan suku bunga bersaing karena sebagian besar dana yang dihimpun memang berasal dari tabungan yang berbunga murah. Dari total dana pihak ketiga Rp 192 triliun, dana tabungan sebesar Rp 101 triliun per September 2008.