2009, Pengangguran Bertambah 2 Juta

VIVAnews - Jumlah pengangguran diperkirakan akan bertambah 2,2 juta orang pada 2009 mendatang. Tingginya pengangguran akibat pelambatan pertumbuhan ekonomi menyusul krisis keuangan global.

Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan mengatakan, asumsi banyaknya pengangguran tercipta akibat turunnya pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen pada 2009 mendatang. Pertumbuhan ekonomi turun dari perkiraan 6 persen pada tahun ini menjadi 4,3 persen pada 2009.

Penurunan pertumbuhan ekonomi ini akan menciptakan pengangguran sebesar 600 persen. "Karena pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen, akan mengentaskan 300 ribu pengangguran," ujar Anton dalam work shop wartawan "Krisis Keuangan Global, Akhir Kapitalisme?" di Ciloto, Cianjur, Minggu kemarin, 30 November 2009.

Selain dari orang yang kehilangan pekerjaan, angka pengangguran juga ditambah oleh angkatan kerja baru. Angka ini, sesuai dengan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mencapai 1,6 juta tenaga kerja.

Bertambahnya tenaga kerja yang kehilangan tenaga kerjanya sudah dirasakan sejak akhir tahun ini. Yang paling awal, perusahaan garmen telah merumahkan ribuan tenaga kerja akibat turunnya permintaan garmen. Kondisi ini terjadi setelah pasar ekspor tekstil terbesar, Amerika Serikat, terkena imbas krisis global.

Di industri peleburan baja, PT Krakatau Steel juga merumahkan ribuan karyawannya. Krakatu tak bisa memproduksi maksimal lagi akibat melorotnya harga jual baja di pasar domestik. Sedangkan pasar ekspor, Krakatau menghentikan seluruh perdagangannya, kecuali ke Australia.

Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Laba Bersih TBS Energi Utama 2023 Naik 77,8 Persen
Ilustrasi THR.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total serapan anggaran untuk belanja pegawai telah mencapai Rp 70,7 triliun per 31 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024