VIVAnews - Pelemahan indeks bursa Asia mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada tiga menit pertama transaksi Senin, 1 Desember 2008. IHSG terkoreksi tipis 0,85 poin (0,07 persen) menjadi 1.240,69.
Investor diperkirakan masih mencermati pergerakan saham-saham unggulan dan kondisi bursa regional, terutama Asia. Minimnya sentimen di pasar saham domestik akan mendorong investor bersikap menunggu (wait and see). Pelaku pasar juga akan mencermati pengumuman inflasi November 2008.
Analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, pekan ini, IHSG diperkirakan masih bergerak bervariasi (mixed) dengan kecenderungan menguat pada awal pekan. Level 1.100 akan menjadi support baru bagi pergerakan indeks.
"Meski berpeluang menguat, perlu diperhatikan kemungkinan profit taking terhadap saham yang telah naik cukup besar pekan lalu," ujar dia di Jakarta.
Beberapa data makro ekonomi penting di AS yang akan keluar pekan ini juga menjadi perhatian investor global. Secara teknikal, hampir semua indikator oscillator menunjukkan arah menguat.
"Jika berhasil menembus level retracement 176,4 persen di level 1.271, IHSG kami perkirakan dapat terus menguat menuju resistance psikologis 1.358," kata dia.
Di bursa regional, indeks Nikkei 225 melemah 156,73 poin (1,84 persen) menjadi 8.355,54, Hang Seng turun 112,96 (0,81 persen) ke level 13.775,28, dan Straits Times terkoreksi 32,23 poin (1,86 persen) ke posisi 1.700.34.
Pada perdagangan Jumat sore waktu New York atau Sabtu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali terangkat 102,43 poin (1,17 persen) ke level 8.829,04, Standard & Poor's 500 menguat 8,56 poin atau 0,93 persen ke posisi 896,24, dan Nasdaq naik 3,47 poin (0,23 persen) ke posisi 1.535,57.
Berburu Cuan Lewat Gajian
Akhir bulan menjadi momentum anak muda untuk beralih ke HP (smartphone/ponsel pintar) baru, karena merupakan waktunya gajian. Hal ini tentu tidak disia-siakan.
