Kakek 110 Tahun di Bali (1)

Panjang Usia karena Doa dan Olah Pernafasan

VIVAnews - Berapa usia maksimal yang bisa dicapai pria saat ini? Guinness Book of World Record mencatat pada tahun 2007, pria tertua di dunia yang masih hidup adalah Tomoji Tanabe.

Pria asal Jepang, yang pada Oktober 2008 merayakan ulang tahunnya yang ke 113. Nun jauh, di Bali, seorang kakek bernama I Nyoman Togog mencapai usia 110 tahun, lebih muda tiga tahun dari Tanabe.

Usia Togog jauh melampaui usia harapan hidup saat ini (tahun 2005-2010), yang menurut Data Statistik Indonesia, sekitar 64,4 sampai 74 tahun. Apa yang membuatnya bisa hidup selama itu?

--------

I Nyoman Togog sedang terlelap tidur di kamarnya yang tak seberapa besar ketika VIVAnews menyambangi tempat tinggalnya di Jalan Muding Indah III No 2, Kerobokan, Badung, Bali.

Keluarga lantas berinisiatif membangunkan pria 110 tahun itu. Sedikit kaget, Togog lalu marah-marah mengomel dengan Bahasa Bali. Salah satu menantunya, Ni Luh Sariasih, buru-buru menjelaskan pada VIVAnews, Togog marah bukan karena dibangunkan, tapi dia mengira disuruh mandi.

Togog memusuhi air, meski air hangat yang dipakai untuk memandikannya. Togog selalu beranggapan persendian yang kaku akibat terkena air bukan karena usianya yang sudah tua.

Selain air, Togog juga bisa emosi gara-gara daging. Kakek 19 cucu dan 23 cicit sangat gemar makan daging. Akibatnya, dia menderita tekanan darah tinggi.  "Dulu pernah tekanan darahnya sampai 250 tapi bapak hanya mengeluh pusing. Dokter juga heran, karena kalau orang normal mungkin sudah kolaps," ujar Sariasih.

Akibat darah tinggi, keluarga memutuskan menyetop kegemarannya makan daging. "Bapak salah paham, dia mengira tak diurus dan tak disayang karena tidak diberi daging," katanya.

Namun, lama-lama Togog terbiasa tak mengkonsumsi makanan berlemak dan menyukai sayuran. Masalah daging pun beres.

Salah satu cucu Togog, I Komang Surya Guna Negara mengatakan makin tua, pendengaran Togog makin  buruk. Komunikasipun makin sulit dilakukan. "Maksudnya baik, tapi pekak [kakek] nggak tahu maksud baik itu, ya pastinya marah-marah," imbuh Surya.

Pendengaran Togog yang buruk, disisi lain juga membawa berkah. Dia jadi fokus pada dirinya dan tidak ambil pusing dengan gunjingan orang di sekitarnya.

Salah satu menantunya, Ni Ketut Kerti mengatakan salah satu rahasia umur panjang Togog adalah hidup santai dan bebas stres. Saat banyak orang tua berusia 60 tahun-an gelisah dan tak tenang hidup, Togog justru sebaliknya. ""Kalau bapak masih bisa tidur enak dan semua makanan selalu dilahapnya tanpa pilih-pilih," kata Kerti.

Togog juga rutin berolah raga pernafasan. "Setiap pagi, pekak  duduk di kursi dengan melakukan oriba, yaitu olahraga pernapasan sembari menggerak-gerakkan tangannya," kata Surya.

Togog jarang keluar rumah, duduk di dekat jendela, Togog mengamati dunia luar. Sesekali, dia berjalan di dalam rumah dengan bantuan tongkat dan berinisiatif menghidupkan atau mematikan lampu.

Doa juga  salah satu rahasia umur panjang Togog. Menurut Surya, usai olahraga, kakeknya selalu berdoa. Dalam doanya, Togog meminta supaya  tak diberi penyakit dan ingin hidup lebih lama lagi. Dari panjatan doa yang kerap didengar Surya, kakeknya berdoa layaknya seperti tengah bercerita dengan teman. "Dia berdoa seperti anak-anak yang masih polos dan lugu," katanya.

Jika sakit di bagian tangan atau kaki, sambil berdoa, Togog mengurut tempat yang sakit dengan minyak. Ajaibnya, sakit yang dirasakan langsung hilang dan sembuh.

Meski bisa mempraktekan self healing alias penyembuhan diri sendiri, Togog gemar ke dokter. Kalau merasa badannya kurang enak, Togog selalu minta untuk dibawa ke dokter.

Dia selalu minta  disuntik  padahal secara medis tak ada apa-apa. "Dokter sampai bingung mau disuntik pakai obat apa, karena memang sama sekali nggak ada sakit. Akhirnya diakali diberikan suntikan vitamin dan seperti disugesti langsung sehat," kata Surya.

Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir

Laporan: Wima Saraswati/ Bali

Ilustrasi harga pangan.

Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Harga komoditas pangan beberapa masih mengalami kenaikan. Hal itu terjadi pada bawang merah, cabai merah keriting, daging sapi, dan gula konsumsi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024