Koridor VIII-X Terbengkalai (I)

Telat Berbuah Kerusakan

VIVAnews - Pemandangan tidak sedap terpampang di hampir seluruh fasilitas busway koridor VIII hingga koridor X. Halte maupun separator di tiga jalur busway yang dibangun Agustus 2007  mulai rusak.

Padahal belum setahun berselang, tiga koridor yang selesai dibangun pada Agustus 2008 dan menghabiskan anggaran Rp 350 miliar rusak.

Ironis. Belum juga terpakai moda angkutan massal warga Jakarta ini, tapi fasilitasnya seakan sudah tak layak pakai. Tertundanya, pengoperasian bus Transjakarta di tiga koridor ini mengundang berbagai aksi perusakan oleh tangan yang tidak bertanggung jawab, termasuk aksi vandalisme.

Sejumlah halte yang belum sempat difungsikan penuh coretan liar dan separatornya mulai rusak.

Untuk koridor VIII saja yang akan melayani rute Lebak Bulus menuju Harmoni, banyak halte bus Transjakarta yang penuh coretan, baik di kaca maupun tembok.

Tebalnya debu yang menempel, membuat halte di jalur busway yang panjang rutenya mencapai 26 kilometer ini terkesan makin kumuh.

Separator di sepanjang Jalan Metro Pondok Indah hingga kawasan SImprug, Jakarta Selatan pun rusak parah. Sebagian besar pembatas jalan bus Transjakarta dan kendaraan lain itu hancur.

Jalur khusus bus Transjakarta yang belum sempat difungsikan itu penuh dengan lalu lintas bus umum dan kendaraan pribadi. Tak jarang, kendaraan non-Transjakarta itu melindas separator dan mengakibatkan kerusakan bertambah parah.

Seluruh fasilitas pendukung tiga koridor bus Transjakarta itu rampung sejak Agustus 2008. Namun, pengoperasiannya masih terkendala pengadaan armada. Bahkan, hingga kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum dapat memastikan kapan koridor VIII-X beroperasi.

Jalur koridor VIII mencapai 26 kilometer dengan rute meliputi jalan Lebak Bulus - Ciputat Raya - TB Simatupang - Pasar Jumat - Metro Pondok Indah - Iskandar Muda - Teuku Nyak Arif - Letjen Supomo - Panjang - Daan Mogot - S Parman - Tomang Raya - Kyai Caringin - Balikpapan - Suryopranoto - Harmoni.

Sementara itu, koridor IX memiliki panjang lintasan 29,9 kilometer dengan rute meliputi Terminal Pinang Ranti - Pondok Gede Raya - Raya Bogor - Mayjen Sutoyo - MT Haryono -  Gatot Subroto - S Parman - Prof Latumenten - Jembatan Dua - Jembatan Tiga - Pluit.

Panjang lintasan koridor X direncanakan 19 kilometer dengan rute meliputi Terminal Cililitan - Mayjen Sutoyo - DI Panjaitan - Jendral Ahmad Yani - Yos Sudarso - Enggano - Terminal Tanjung Priok.

Pemerintah Provinsi DKI belum dapat memberi kepastian pengoperasian bus Transjakarta koridor VIII-X. Selama ini yang disampaikan hanya target dan harapan semata.

"Berdasarkan jadwal, pertengahan tahun 2009 bisa beroperasi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto.

Tentunya kondisi ini tidak mengenakan pemakai jalan. Apalagi, banyaknya separator busway yang rusak menimbulkan berbagai masalah. Masalah bukan hanya kemacetan, tapi angka kecelakaan.

Tengok saja, separator busway di ruas Jalan Arteri Pondok Indah dan Simprug.  Banyak yang hancur dan bolong. Situasi ini kerap kali menimbulkan kemacetan terutama di saat jam sibuk.

Beberapa kendaraan yang melintas terpaksa harus ekstra hati-hati. Sebab pecahan separator berserakan di tengah jalan.

Situasi ini membuat pengguna jalan merasa tidak nyaman. Salah satunya Maria Fransiksa, 23 tahun. Dia menyesalkan Pemerintah Provinsi DKI yang belum juga mengoperasikan armada di koridor VIII ini. "Bikin macet saja," kata karyawati perusahaan swasta ini.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024