Sektor Tambang & Energi Serap US$ 25,4 Miliar

VIVAnews - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan sektor pertambangan dan energi nasional bisa menyerap investasi sebesar US$ 25,4 miliar. Investasi ini diperkirakan bisa menyerap 148,9 ribu tenaga kerja.

"Hanya sektor pertambangan umum yang tidak menambah penyerapan tenaga kerja, namun masih ada penambahan investasi sebesar US$ 2,1 miliar," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis 18 Desember 2008.

Untuk sub sektor minyak dan gas bumi, Departemen Energi menargetkan penambahan investasi US$ 16,6 miliar (naik 66 persen) dengan penyerapan tenaga kerja 56.650 orang. Proyek-proyek hulu minyak dan gas meliputi blok minyak dan gas existing, blok minyak dan gas baru dan blok gas metan batu bara atau coal bed methane (CBM).

"Untuk hilir, terdiri dua kilang mini minyak bumi, satu kilang pelumas bekas, tiga kilang mini elpiji, pengangkutan gas melalui pipa, penyimpanan elpiji, penyimpanan bahan bakar minyak (BBM), penyimpanan gas alam cair (LNG), niaga BBM, dan jaringan pipa gas," ujar dia.

Sub sektor ketenagalistrikan menargetkan investasi sebesar US$ 6.613 juta (26 persen) dengan tenaga kerja yang terserap 92.250 orang. Proyek ini anatara lain meliputi Proyek 10 Ribu Megawatt milik PLN dan proyek pembangkit swasta 15 Ribu Megawatt. 

Namun, pada tahun depan Departemen Energi teleh menerima laporan dari tiga perusahaan sub sektor pertambangan umum yang melakukan pengurangan tenaga kerja. Masing-masing PT Freeport Indonesia sebanyak 75 orang, PT Galuh Cempaka (Kalimantan Selatan) sebanyak 80 orang, dan PT Agincourt (Sumatera Utara) sebanyak 100 orang. "Pengurangan tenaga kerja ini, Freeport karena turunnya harga tembaga, Galuh akibat harga intan, dan PT Agincourt menunda kegiatan karena krisis global," ujarnya.


Pulau Ini Menjadi Tempat Berlibur Favorit Pangeran William dan Kate Middleton Bersama Anak-anaknya
Menhan RI sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima telepon dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (sumber foto: Tim Media Prabowo)

Presiden Korsel Beri Selamat ke Prabowo Subianto Menang Pilpres 2024: Semoga RI Lebih Makmur

Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menerima telepon dari Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. Dalam sambungan telepon itu, Yoon menyoroti besarnya dukungan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024