VIVAnews - Departemen Luar Negeri (Deplu) Indonesia mendesak pemilik kapal berbendera Malaysia, Mas Indra Shippping Malaysian Bhd, untuk melindungi para Anak Buah Kapal (ABK) - yang disandera di perairan Somalia awal pekan ini. Pasalnya, para ABK malang tersebut termasuk 11 warga negara Indonesia (WNI).
"Kami mendesak mereka untuk bertanggung jawab terhadap ABK yang bekerja di tempat mereka," kata juru bicara Deplu, Teuku Faizasyah, Jumat 19 Desember 2008. "Sudah menjadi kewajiban mereka untuk melindungi ABK," lanjut Faizasyah.
Selain dengan pemilik kapal Mas Indra Shippping Malaysian Bhd, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur juga terus berkoordinasi dengan pihak Malaysia yang berwenang terhadap kasus ini. Mengenai identitas 11 warga Indonesia yang disandera, Deplu belum bisa mengungkapkannya karena masih menunggu persetujuan dengan pihak keluarga.
"Kami sudah memiliki data WNI yang disandera, tetapi kami belum bisa mengeluarkan rilis tentang identitas mereka karena kami masih menunggu kesepakatan dengan pihak keluarga," kata Faizasyah. Faizasyah hanya mengatakan bahwa para sandera asal Indonesia itu berasal dari berbagai daerah seperti Jawa dan Sulawesi.
Kontak dengan warga Indonesia yang disandera juga belum dapat dilakukan. Informasi dari pemilik kapal tentang tempat keberadaan para sandera juga belum diperoleh.
Perompak Somalia membajak kapal penarik Malaysia yang disewa perusahaan minyak Prancis, Total, dan sebuah kapal kargo Turki di Pantai Yaman, Selasa (16/12). Menurut Andrew Mwangura, koordinator Bantuan Program Seafarers, pembajakan berlangsung ketika kapal penarik menuju Malaysia.
Gegara Gurun Sahara, Langit Yunani jadi Oranye bak di Planet Mars
Yunani berubah warna menjadi oranye pekat ketika awan debu yang bertiup melintasi Laut Mediterania dari Afrika Utara menyelimuti daerah Acropolis dan landmark kota Athena
