Microsoft Pecat 15000 Karyawan?

Data center Microsoft.
Sumber :
  • Microsoft

Baru saja menikmati liburan akhir tahun mereka, para karyawan Microsoft harus dibuat resah dengan kabar tak sedap tentang perusahaannya; Microsoft merencanakan pemecatan besar-besaran bulan ini.

Rumor itu memang sudah terdengar sejak Desember lalu. Kemudian, sebuah blog bernama Fudzilla mengklaim telah mendapat informasi tentang pemecatan itu dari seorang staf Microsoft.

Menurut Fudzilla, raksasa software itu sedang merencanakan pemecatan terbesar dalam sejarahnya selama 32 tahun belakangan. Spekulasi tersebut mengatakan bahwa Microsoft akan memecat lebih dari 15 ribu karyawannya pada pertengahan bulan ini.

"Angka itu adalah sekitar 17 persen dari seluruh jumlah karyawan Microsoft (sekitar 91 ribu orang - red), bukan sebuah angka yang kecil," ungkap Lars-Goran Nilsson, yang memposting prediksi itu pada blog Fudzilla.

Menurutnya, unit online Microsoft, MSN adalah unit yang terimbas paling parah, di mana Microsoft baru-baru ini merekrut orang baru, Yusuf Mehdi, sebagai kepala pemasaran di unit ini.

"Kami belum bia mengkonfirmasi departemen atau wilayah mana saja yang akan terkena pemecatan, namun kami mendengar rumor bahwa ada kemungkinan ini akan dialami oleh staf MSN atau karyawan Microsoft EMEA (Europe, Middle East, and Africa)."

Microsoft Rekrut Tokoh Muslim yang 'Drop Out' dari Oxford

Namun, prediksi ini mendapat tanggapan berbeda dari analis Wall Street Henry Blodget. Menurut Blodget, mungkin saja apa yang dikatakan Nilsson benar, namun ia tak sependapat dengan jumlah yang begitu besar.

Menurut Blodget, bisnis Microsoft berjalan dengan baik dan kebanyakan keuntungan dihasilkan dari kontrak-kontrak jangka panjang, yang kecil kemungkinannya terpengaruh dengan situasi ekonomi saat ini.

"Kecuali bisnis Microsoft babak belur pada dua bulan belakangan, tak ada alasan bagi Microsoft untuk tiba-tiba memotong biaya sebesar itu," ujar Blodget, seperti dikutip dari CNet.

Lain soal, kata Blodget, bila Microsoft hendak mengeliminasi unit bisnis tersebut. Pun demikian, kata Blodget, agaknya Microsoft tak akan menutup unit bisnis seperti MSN.

"Lebih mungkin bila Microsoft menjual unit usahanya, daripada menutupnya."

Jadi, semoga saja pendapat Blodget membuat para karyawan Microsoft yang baru kembali masuk dari liburan akhir tahun, bisa tidur lebih nyenyak.

Ada Kabar Kurang Enak dari Microsoft untuk Pengguna Windows 11
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.

Bos Apple dan Microsoft Mau Sowan ke Jokowi

Wamenkominfo Nezar Patria menjelaskan dalam kunjungannya ke Indonesia, CEO Microsoft Satya Nadella dan CEO Apple Tim Cook rencananya akan menemui Presiden Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
23 Maret 2024