Djenar Maesa Ayu Garap 'Saia'

Novelis yang mulai merambah dunia perfilman ini merintis proyek bikin film sendiri. Djenar memutuskan mengambil langkah itu karena ia menilai film-film Indonesia masih kurang oke.

"Secara kuantitatif perfilman Indonesia baik. Tapi secara kualitas belum baik," ujar Djenar saat ditemui VIVAnews beberapa waktu lalu di Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Film karya ibu dua anak ini diberi judul 'Saia'. Walau masih dalam bentuk skenario, Djenar serius menggarapnya.

Ada alasan lain yang mendorong Djenar berkarya di dunia film. Ia merasa apatis terhadap distribusi film di Indonesia. "Karena dimonopoli oleh satu distributor film aja. Makanya saya mau bikin film pribadi, nanti diputarnya di luar Jakarta," jelasnya lagi.

Putri sutradara Syuman Djaja dan aktris Tutie Kirana ini memiliki barometer sendiri dalam menentukan bagus atau tidaknya sebuah film. Jika film tersebut komunikatif, maka bagus. Djenar menyebut 'Ada Apa dengan Cinta',  'Laskar Pelangi' dan 'Opera Jawa' sebagai contoh film Indonesia yang bagus.

Djenar mengungkapkan kekecewaannya terhadap maraknya karya sutradara Indonesia yang profit oriented. "Menurut aku film yang asal jadi dan selesai kan banyak. Proyek asal jadi duit. Aku nggak mau ikut main di film kaya gitu," cetusnya.

Penulis novel 'Mereka Bilang, Saya Monyet!' ini pun khawatir. Jika penonton terus disodori film-film kualitas rendah, bisa-bisa mereka terbiasa. Hal ini disayangkan, karena menurut Djenar, rakyat negeri ini sebenarnya penggemar film.

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini
Bitcoin dan aset kripto.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengungkapkan telah memungut pajak transaksi aset kripto sebesar Rp112 miliar selama 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024