Korban Investasi Antaboga

Nasabah Keliling Serbu Kantor Cabang Century

VIVAnews - Para nasabah PT Antaboga Delta Sekuritas mendatangi satu per satu kantor cabang PT Bank Century Tbk. Mereka menuntut agar kepala cabang bank tersebut bersedia meneken bahwa Bank Century menjual produk investasi, discreationary fund.

Gunawan, Tim Perwakilan Nasabah mengatakan dalam dua pekan ini sudah belasan cabang Century didatangi oleh para nasabah di berbagai daerah. Itu dilakukan di Surabaya, Solo, Jogjakarta, Bogor, Medan, Palembang dan Jakarta.

Kasus penggelapan dana produk investasi Antaboga menelan korban para nasabah Century. Total dana nasabah yang diinvestasikan di produk Antaboga mencapai Rp 1,5 triliun. Dana tersebut dihimpun dari kantor-kantor cabang Bank Century di seluruh Indonesia.

Mereka tidak bisa mengklaim untuk pengembalian dana tersebut karena Bank Century menganggap itu bukan produk bank. Tetapi, produk investasi Antaboga yang dijual oleh oknum pegawai Bank Century.

"Kami menuntut agar cabang mengakui produk tersebut dijual oleh Century," ujar Gunawan kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 13 Januari 2009. Menurut dia, sudah cukup banyak cabang yang didatangi.

"Senin kemarin, 30-an nasabah menyerbu Bank Century cabang Tanah Abang, Jakarta," katanya. Dalam dua pekan ini, menurut dia, puluhan nasabah lainnya juga sudah menyerbu cabang lainnya di Jakarta, seperti di Kelapa Gading, Pintu Kecil, dan Kemayoran, Jakarta. Di daerah, upaya serupa dilakukan oleh nasabah di sana.

Upaya mendatangi satu per satu cabang bank ini cukup membuahkan hasil. Menurut Gunawan, empat cabang di Surabaya sudah meneken bahwa produk investasi itu dijual oleh Century. Enam kantor cabang di Solo dan Jogjakarta juga bersedia menandatangani. Begitupun dengan kantor cabang di Palembang, serta beberapa di Jakarta.

Berbekal pernyataan dari kantor-kantor cabang tersebut, menurut Gunawan, nasabah akan mendatangi kantor pusat Bank Century. "Bukti ini akan kami gunakan untuk menuntut pengembalian dana investasi kami yang dijual oleh Century."

TikToker Galih Loss Ditangkap Polisi Buntut Diduga Lecehkan Agama Islam
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso)

Belum Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah, Hanura Lihat Dinamika Politik

Ketua Umum Partai Hanura menyatakan partainya belum menentukan sikap politik untuk menjadi oposisi atau bergabung dengan koalisi pemerintah usai putusan MK.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024