Yudhoyono Harapkan Obama di Perubahan Iklim

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Presiden Amerika Serikat Barack Obama dapat membawa angin segar dalam kebijakan Climate Change atau Perubahan Iklim. Yudhoyono berharap sikap Amerika dapat berubah dan mendukung kesepakatan Bali Road Map.

"Untuk perubahan iklim Presiden menegaskan setelah Obama dilantik, bisa ada peran Amerika yang aktif dan konstruktif untuk menggolkan protokol pengaturan perubahan iklim," kata juru bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal.

Pernyataan itu disampaikan Dino usai mendampingi Presiden Yudhoyono menerima Kepala Kantor Perwakilan PBB di Indonesia, El Mostafa Benlamlih, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Januari 2009.

Presiden berharap pertemuan Perubahan Iklim di Copenhagen, Denmark akhir tahun ini nanti dapat membuahkan hasil. Harapan Presiden, pertemuan Copenhagen dapat sejalan dengan hasil kesepakatan Konferensi Perubahan Iklim di Bali. "Bali Road Map itu bisa disempurnakan dengan suatu konsensus baru untuk mengatasi perubahan iklim pasca 2012," ujar Dino.

Amerika Serikat menyumbang sekitar 13 persen emisi dunia sejak 1990 hingga 2002. Presiden Amerika Serikat George W Bush mengakui negaranya menarik diri untuk ikut dalam Protokol Kyoto. Tetapi, Amerika telah menghabiskan jutaan dolar untuk riset tentang perubahan iklim global.

Amerika pun mendapatkan banyak kritikan karena tidak menandatangani Protokol Kyoto. Media Inggris pernah menyebut bahwa perusahaan minyak raksasa berada dibelakang sikap Amerika itu.

Panen Raya di Purwakarta Jelang Lebaran Dimassifkan Perkuat Ketahanan Pangan
Ivan Gunawan

Trik Simpel Ivan Gunawan, Agar Silaturahmi Lebaran Bisa Tetap Glowing

Menjalani tradisi silaturahmi Lebaran, kita akan berhadapan dengan banyak orang. Maka, tak sedikit yang memikirkan penampilan agar terlihat baik. Pun, bagi Ivan Gunawan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024