Krisis Ekonomi Global

Bursa-Bursa Eropa Ikut Melempem

VIVanews – Indeks harga sahan di bursa-bursa utama Eropa merosot dalam perdagangan Jumat pagi, 10 Oktober 2008 waktu setempat (Jumat sore WIB). Kemerosotan ini mengikuti penjualan saham besar-besaran di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) dan Asia. Suku bunga pinjaman antar bank terus meningkat walaupun bank-bank sentral telah memangkas tingkat suku bunga.

Bencana di Eropa ini terjadi setelah indeks Dow Jones di New York, AS, ditutup turun 678,91 poin (7,3 persen) ke level 8.579,19. Level di bawah 9.000 merupakan kali pertama dialami para pialang dan investor di Wall Street dalam lima tahun terakhir.

Indeks FTSE 100 di London, Inggris, turun 233,84 poin (5,4 persen) ke level 4.079,96. Indeks DAX Jerman turun 383,70 (7,9 persen) ke level 4.503,30. Sementara indeks CAC-40 Prancis turun 209,67 poin (6,1 persen) ke level 3.233,03.

Bursa saham di Wina, Austria, disuspen hingga tengah hari setelah saham melorot 10 persen sesaat setelah dibuka. Sementara perdagangan saham di MICEX dan RTS Moskow, Rusia tetap disuspen sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Indeks Nikkei 225 di Tokyo, Jepang, turun 881,06 poin (9,6 persen) ke level 8.276,43, penutupan terendah sejak Mei 2003. “Para investor dirundung ketakutan,” ungkap Yutaka Miura, ahli strategi senior Sekuritas Shinko.

Indeks S&P/ASX200 di Australia turun 8,3 persen. Pengamat pasar menyebutnya “Jumat Kelam”. Indeks-indeks utama di Hong Kong, Singapura, Filipina, dan India merosot sekitar 8 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan ditutup turun 4,1 persen. Sementara, indeks gabungan Shanghai lebih aman karena hanya turun 2,8 persen.

Para menteri keuangan dan bank-bank sentral dari kelompok G7 berencana menggelar pertemuan Jumat malam di Washington, AS, untuk membahas krisis keuangan. Namun, para analis bersikap skeptis akan usaha yang akan dilakukan G7. Presiden AS, George W Bush, kemudian akan memberi pernyataan di hadapan rakyat AS.

“Saya tidak tahu apa yang bisa mereka lakukan. Tindakan yang diambil pemerintah dan bank sentral tidak mempunyai efek apapun. Mereka belum berhasil menyembuhkan pasar kredit dan tidak mengembalikan kepercayaan [investor] pasar modal,” kata David Jones, ahli strategi pasar dari indeks IG.

Bukan hanya pasar saham yang terpukul. Harga minyak mentah juga merosot ke harga terendah tahun ini dengan harga di bawah US $ 83 per barel. Mata uang Inggris, poundsterling, dijual dengan berat. Sementara mata uang yen Jepang dan emas tetap dianggap sebagai aset berharga.

Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

(ap)

Shandy Aulia

5 Artis Cantik Warisi Darah Biru, dari Sumedang Larang hingga Mangkunegaran

Banyak selebriti Indonesia memiliki latar belakang keturunan bangsawan atau keturunan dari keluarga kerajaan. Para keturunan ini kerap disebut sebagai pewaris darah biru.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024