VIVAnews - Departemen Perindsutrian menyatakan, sejumlah pengusaha tekstil menuntut pemerintah untuk segera mengeluarkan surat keputusan kebijakan penggunakan mata uang rupiah.
"Kalangan pengusaha saat rapat pembahasan stimulus fiskal dengan Menko Perekonomian meminta itu," kata Direktur Tekstil Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Arryanto Sagala kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Jumat 16 Januari 2009.
Pengusaha menuntut kepastian tersebut, agar tidak terjadi perselisihan kewenangan antara Menteri Perdagangan atau Bank Indonesia. "Tuntutan itu terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berfluktuatif dan cenderung jatuh," katanya.
Pengusaha ingin industri tekstil tidak lagi tergantung dengan dolar dalam transaksi dalam negeri. Selain itu, pengusaha juga meminta jaminan pemerintah dalam akses pinjaman perbankan. "Industri tekstil dianggap industri yang berisiko tinggi," kata Arryanto.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
PSSI Resmi Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027
Jabar
10 menit lalu
Federasi Sepakbola Indonesia, yakni PSSI kini sudah resmi memperpanjang kontrak pelatih Shin Tae-yong. Hal tersebut dikarenakan sang pelatih mampu memenuhi target di Pial
Adapun cabang olaharaga yang akan dipertandingkan meliputi bulutangkis, pencak silat, sepak bola, tenis lapangan, sepak takraw, bola basket, bola voli, dan tenis meja.
Warisan Intelektual Theophrastus dan Straton dari Lampsacus yang Bertahan Hingga Zaman Modern
Wisata
15 menit lalu
Theophrastus dan Straton dari Lampsacus adalah dua tokoh penting dalam sejarah filsafat Yunani kuno yang memiliki warisan intelektual yang berdampak besar hingga zaman mo
Parto Patrio Dilarikan ke Rumah Sakit dengan Mobil Ambulans Guna Jalani Operasi Istri: Bismillah
Siap
17 menit lalu
Komedian ternama Parto Patrio dilarikan ke rumah sakit dengan sebuah mobil ambulans. Itu terlihat dalam video yang viral di media sosial. Sontak banyak warganet yang memp
Selengkapnya
Isu Terkini