Banyak Produk Derivatif Jatuh Tempo Juli

VIVAnews - Bank Indonesia mendeteksi akan banyak produk derivatif yang jatuh tempo pada kuartal ketiga 2009. Namun bukan berarti akan banyak bank penerbit produk ini yang menderita kerugian.

Banyaknya produk derivatif yang jatuh tempo kuartal ketiga itu mengesankan saat ini bank yang masih memasarkan produk-produk tersebut karena dianggap transaksi biasa.

"Bukan begitu, itu kan belum jatuh tempo, jadi baru nanti Juli atau Agustus. Mungkin tahun ini kelihatannya yang akan banyak jatuh tempo," kata Deputi Gubernur  Bank Indonesia Muliaman Hadad di Jakarta, Kamis 22 Januari 2009.

Namun apakah banyaknya produk yang jatuh tempo ini berpotensi merugikan bank, Muliaman menambahkan, hal itu sangat tergantung hasil negosiasi bank dengan nasabahnya. "Jadi tergantung kesepakatan," kata dia.

Sebelumnya PT Bank Danamon Tbk melaporkan mengalami kerugian akibat transaksi derivatif. Meski begitu bank masih menangguk laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2008. Padahal jika tidak mengalami kerugian derivatif, laba bersih bank bisa mencapai Rp 2,3 triliun.

Kerugian itu terjadi akibat jatuhnya harga-harga komoditas yang membuat eksportir nasabah bank mengalami kesulitan keuangan. Saat ini Danamon terus melakukan negosiasi dengan nasabah-nasabahnya.

Namun Bank Indonesia, seperti yang disampaikan Deputi Gubernur BI Miranda S Goeltom memastikan, tidak banyak bank yang mengalami kerugian akibat transaksi derivatif.

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer
Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

The Russian Health Ministry said the death toll from last week's attack on a Moscow concert hall rose to 140 on Wednesday, after another victim died in hospital.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024