Grup Dubai Kembali Incar Liverpool

VIVAnews - Liverpool masih jadi incaran taipan Timur Tengah. Setelah keluarga taipan Kuwait, kini giliran Grup Dubai berminat pada The Reds.

Spekulasi yang beredar di Timur Tengah menyebut bahwa Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum kembali berminat kepada Liverpool. Sheikh Maktoum memang bukan orang baru buat Liverpool.

Sheikh Maktoum adalah pendiri Dubai International Capital. DIC juga sempat terlibat negosiasi pembelian Liverpool tahun lalu, meski akhirnya batal akibat krisis ekonomi global.

Jika Maktoum serius, The Reds bisa berpindah ke tangannya, musim panas nanti. Saat itu, duet pemilik Liverpool asal AS: Tom Hicks dan George Gillett harus membayar pinjaman 350 juta poundsterling pada Royal Bank of Scotland (RBS) and Wachovia. Tentu, Hicks dan Gillet butuh dana segar saat itu.

"Harga Liverpool bisa saja dinego. Pasalnya, pemilik Liverpool harus melunasi hutangnya, sedangkan sekarang tak ada pembeli," sebut Mail Online.

Pekan lalu, keluarga taipan asal Kuwait, Al-Kharafi, sempat bernegosiasi dengan Hicks. Proposal 400 juta pounds serta pembangunan stadion baru total 600 juta pounds sempat diajukan pihak Anfield.

Tapi, harga itu dianggap terlalu mahal. Akhirnya, pimpinan negosiasi, Nasser Al-Kharafi, menarik diri. Padahal, kebutuhan finansial The Reds sangat mendesak, sehingga duet Gillet dan Hicks diprediksi hanya akan memasang harga seputar 400 juta pounds saja.

Pihak RBS siap memberikan perpanjangan masa pembayaran utang selama enam bulan. Tapi, Gillet dan Hicks harus bisa menggaransi adanya dana segar tepat pada waktunya.

Kondisi ini sempat memicu perpecahan di Anfield. Menurut, Direktur Keuangan Liverpool, Phillip Nash, duet pemilik asal AS itu secepatnya ingin meninggalkan Liverpool secara bersamaan. Kondisi ini yang dibenci CEO Rick Parry dan Manajer Rafael Benitez.
 
Dan, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum terus memantau kondisi itu.

Menpan-RB Sebut ASN 38 Kementerian-Lembaga Prioritas Pindah ke IKN setelah Agustus
Militer Israel menunjukkan salah satu bangkai rudal balistik Iran

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Masih Terjaga, OJK Tetap Waspadai Konflik Iran-Israel

Rapat Dewan Komisioner Mingguan OJK pada 17 April 2024 menilai, stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga, di tengah memanasnya konflik di antara Iran dan Israel.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024