VIVAnews - Pemda Badung, Bali, baru-baru ini mengeluarkan Peraturan Daerah yang menyatakan operator telekomunikasi hanya boleh menggunakan menara milik operator tertentu saja. Menurut Direktur Mobile-8, Merza Fachys, keputusan yang membatasi jumlah menara di Badung tersebut justru akan berdampak besar pada kualitas jaringan.
"Kami sudah melakukan pendekatan ke Depkeu dan Depdagri dan meminta mereka membatalkan Perda tersebut," kata Merza, di sela-sela Peluncuran Program Fren Sobat di Hotel Nikko, Jakarta, 29 Januari 2009.
"Padahal, kalau satu menara dirobohkan, maka akan banyak menara yang mati, karena hubungan antar menara berantai. Apalagi kalau pangkalnya yang dirobohkan, seperti di Badung. Bisa-bisa satu Pulau Bali yang mati," ucapnya.
Mobile-8 sendiri menyatakan siap untuk menata kembali menara-menara BTS-nya di Badung. Tetapi, bila sampai dirobohkan lalu kemudian dijebakkan dalam satu praktik monopoli, Merza mengaku kecewa.
"Keinginan Pemda supaya wilayah Badung tidak menjadi hutan menara wajar. Daerah-daerah lain juga demikian, semua pemerintah daerah ingin wilayahnya rapi. Tetapi, Pemda Badung tidak mengizinkan kami membangun BTS di daerahnya. Mereka hanya membolehkan kami memakai menara yang ditunjuk mereka, yaitu milik PT tertentu," ucap Merza ketus.
Nada ketus Merza bukan tak beralasan. Menurutnya, ini ada kaitannya dengan masalah engineering. Merza mengatakan, apabila jaringan dibatasi seperti itu, hanya boleh dipasang di titik-titik tertentu, maka ada spot-spot yang tidak terjangkau jaringannya.
"Itu ada perhitungannya, untuk menjangkau sejumlah pelanggan di wilayah tertentu, kita harus memasang jaringan di titik tertentu pula. Di negara-negara lain, seperti Australia misalnya, ada regulasi yang disebut Right of Ways, yang mana mengatakan bahwa apabila ada infrastruktur yang akan dipasang di gedung-gedung, maka para pemilik gedung harus membuka diri untuk mengizinkannya," jelasnya. "Karena itu, umumnya jaringan para operator di luar sana relatif lebih bagus."
Selain itu, dia juga mengkhawatirkan image buruk yang mungkin muncul nantinya akibat kualitas jaringan yang jelek.
"Badung itu salah satu obyek wisata kelas dunia. Jadi, bila para turis merasa jaringan telekomunikasi di sana buruk, maka nama bangsa yang dipertaruhkan. Karena itu, tolong disadari. Jangan sampai gara-gara satu kepentingan, dampaknya bisa ke skala lebih besar," ucap Merza. Lebih lanjut, ia juga menuturkan, tak menutup kemungkinan para investor asing sedikit-sedikit akan hengkang dari Indonesia bila persoalan terkait regulasi seperti ini masih belum jelas.
Baca Juga :
2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan saat Latihan, Menhan Minta Video Kecelakaan Tak Disebarluaskan
VIVA.co.id
23 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Neta Auto Indonesia siap menggebrak pameran Periklindo Vehicle Show, atau PEVS 2024 dengan meluncurkan mobil listrik terbarunya di kelas small SUV.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Preview Private Bodyguard Episode 6, Sandrinna Michelle dan Junior Roberts Ada Musuh Bersama
IntipSeleb
2 menit lalu
Viu Original Private Bodyguard episode 6, Fely dan Raga harus berhadapan dengan Kai setelah mereka mencoba untuk membantu Davina. Namun ternyata ada kejutan lain.
Geger! Rumah Via Vallen Digeruduk Warga Usai Adik Kandung Diduga Lakukan Penggelapan Motor
JagoDangdut
15 menit lalu
Rumah Via Vallen di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, digeruduk oleh warga usai adiknya diduga melakukan penggelapan motor.
Selengkapnya
Isu Terkini