Yudhoyono Buka Festival Ekonomi Syariah

"Dulu Orang Tanya Apa Syariah Bisa Tumbuh"

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap sistem perbankan syariah nasional bisa bersaing secara global. Sebab pertanyaan yang dulu meragukan perkembangan perbankan syariah di Indonesia kini tidak terbukti.

Meksipun harus menghadapi tantangan krisis keuangan global, kata Yudhoyono, perbankan syariah tetap mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 35 persen per tahun.

Perkembangan deposit fund meningkat dari Rp 5,72 triliun tahun 2003, menjadi Rp 28,1 triliun pada tahun 2007 dan berkembang lagi menjadi Rp 36,85 triliun pada tahun 2008. Demikian pula dengan financing yang meningkat dari Rp 5,53 triliun tahun 2003 menjadi Rp 27,94 triliun tahun 2007 dan Rp 38,19 triliun pada tahun 2008.

"Dulu banyak orang yang bertanya apakah ekonomi syariah dapat tumbuh berkembang di tengah sistem ekonomi konvensional. Dulu banyak orang juga bertanya mungkinkah ekonomi syariah dapat dietrima oleh segenap lapisan masyarakat yang majemuk seperti bangsa kita ini. Pertanyaan itu wajar, mengingat selama ini kita telah terbiasa dengan sistem keonomi konvensional," kata Yudhoyono dalam sambutannya saat membuka Festival Ekonomi Syariah kedua di JCC, Rabu 4 Februari 2009.

Masyarakat, kata dia, juga sudah terbiasa dengan sistem perbankan yang ada selama ini. Namun seiring dengan perjalanan waktu, seiring pula dengan munculnya kesadaran dari umat Islam untuk menerapkan ekonomi berbasis syariah di tambah lagi dengan kebijakan pemerintah yang memberikan peluang yang lebih terbuka, maka ekonomi syariah terus tumbuh dan berkembang di negeri ini.
 
Menurut Yudhoyono, sejarah mencatat, dorongan yang kuat dari MUI dan ICMI di akhir Orde Baru telah membuka pintu lebar-lebar bagi perkembangan ekonomi dan perbankan berbasis syariah di Tanah Air. "Kita menyaksikan lahirnya Baitul Maal Wat Tamwil yang digagas dan dikembangkan oleh ICMI, lahirnya Bank Muamalat Indonesia dan berbagai lembaga keuangan syariah, termasuk asuransi syariah, telah menjadi pemicu perkembangan ekonomi syariah di negara kita," tutur Yudhoyono.

Tahun ini Festival Ekonomi Syariah mengangkat tema Menuju Indonesia Lebih Sejahtera. Tema ini sejalan dengan keinginan pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tema ini juga sejalan dengan tema rencana kerja pemerintah tahun 2009 yakni peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan.

"Melalui tema ini, saya mengajak kepada pelaku ekonomi syariah untuk mengembangkan ekonomi syariah dengan fokus utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Yudhoyono.
 
Pada kesempatan ini, Yudhoyono juga secara simbolik memberikan KUR Syariah dari Bank Syariah Mandiri kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Demikian pula dengan penyerahan dana Islamic Bank-CSR sebagai wujud kepedulian sosial kepada masyarakat.

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

Untuk makin meningkatkan efisiensi, kualitas pelayanan dan daya saing perbankan syariah nasional, kata Yudhoyono, pemerintah juga harus makin meningkatkan kualitas dukungan perpajakan yang lebih seimbang. Kualitas perpajakan ini menjadi bagian penting untuk lebih mendorong perkembangan perbankan syariah nasional.
 
Pada saat yang sama, pemerintah juga harus melakukan revitalisasi di sektor pengelolaan zakat, infaq dan sadaqah, sehingga dapat menjadi pendamping pelaku keuangan syariah yang potensial. Revitalisasi pengelolaan pada sekstor zakat, infaq dan sadaqah akan sangat positif baik dalam meningktakan program pengentasan kemiskinan maupun program pemberdayaan masyarakat lainnya yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
 
Kehadiran konsep ekonomi syariah pada hakekatnya juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kembali semangat kebersamaan. Sebab salam sistem syariah, pelaku ekonomi diwajibkan untuk lebih memahami bisnis proses yang terjadi, selain tingkat keuntungan yang ditawarkan.

Pasukan ISIS di Suriah (Doc: The Cradle)

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Setidaknya 20 pejuang dari Liwa al-Quds, sebuah kelompok bersenjata Palestina yang mendukung tentara Suriah, tewas ketika bus mereka disergap oleh militan tak dikenal.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024