Warga NTT Demonstrasi Desak Pemilu Ditunda

VIVAnews - Aksi demonstrasi Forum Cinta Toleransi Indonesia di kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur berakhir ricuh. Calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Nusa Tenggara Timur, Arif Rahman, diringkus pihak kepolisian.

Insiden itu terjadi saat Arif Rahman, salah satu tokoh Muslim asal Flores Timur ini, membakar dua buah ban bekas di dekat ruang kerja gubernur NTT. Ketika hendak menuangkan dua botol bensin di atas ban bekas, calon legislator Partai Bintang Reformasi itu diringkus tiga polisi ke salah satu ruangan di kantor gubernur.

Para demonstran menuntut pemerintah pusat meninjau kembali jadwal pemilu legislatif karena bertepatan dengan hari raya Paskah umat Kristiani. "Apalagi, tanggal 9 April, bertepatan dengan Kamis Putih, yang disakralkan oleh umat Katolik," kata Arif.
 
Arif Rahman yang juga mantan anggota DPRD NTT periode 1999- 2004 ini mengatakan, maksud dari aksi demonstrasi ini adalah untuk meminta pemerintah pusat, KPU Pusat dan Gubernur NTT provinsi agar mengkaji kembali pemilu legislatif.

Koordinator Forum Cinta Toleransi Indonesia, John Gewar, mengatakan, pihaknya mendesak gubernur NTT agar segera memfasilitasi para tokoh agama, tokoh masyarakat dan kaum muda untuk bertemu dengan presiden dan KPU Pusat. "Kami menolak penetapan jadwal Pemilu pada 9 April dan meminta KPU menggeser jadwal pemilu legislatif di NTT," ungkap John.

Para demonstran sempat terlibat aksi dorong dan berusaha menerobos brikade keamanan, namun berhasil dihadang puluhan aparat kepolisian. Massa menuntut agar pemilu ditunda untuk menghormati umat Kristiani saat hari raya Paskah dan Jumat Agung, sehari setelah Kamis Putih. "Yang mayoritas harus menghargai kaum minoritas," teriak Arif Rahman.

Tuntutan penundaan pemilu legislatif ini sudah berulang kali disampaikan ke KPU NTT maupun KPU Pusat, namun ditolak dengan alasan akan mempengaruhi tahapan pemilu yang sudah dijadwalkan. Menurut Jurubicara KPUD NTT, Djidon de Haan, keputusan pemilu tanggal 9 April menjadi kewenangan KPU Pusat. "Kami sudah sampaikan ke KPU Pusat. Bahkan Ketua DPRD NTT Melkianus Adoe sudah pernah menemui pimpinan KPU Pusat," katanya.


Laporan Jemris Fointuna | Kupang

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024