Bank Syariah Butuh Modal Minimal Rp 2 Triliun

VIVAnews - Bank Syariah sedikitnya membutuhkan modal sebesar Rp 2 triliun untuk dapat memperluas akselerasi bisnis agar pangsa pasarnya bisa bertambah. Selama ini modal bank  dianggap belum memadai.
 
"Minimal dibutuhkan penguatan modal hingga Rp 2 triliun sehingga dengan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 30 persen, Bank Syariah dapat memberikan pembiayaan sindikasi proyek," kata Direktur Utama BRI Syariah Ventje Raharjo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI di Jakarta, Senin 16 Februari 2009.
 
Saat ini modal yang terbesar dimiliki Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 1,2 triliun. BRI Syariah mempunyai modal Rp 500 miliar, yang akan ditingkatkan lagi menjadi Rp1 triliun. Namun modal tersebut dirasa masih kurang.
 
Selain memperkuat permodalan, agar dapat berkembang, bank syariah juga dapat menjadi bank utama (mainstreem) bukan lagi menjadi bank alternatif, sehingga kesetaraan tersebut dapat mendorong industri syariah. Insentif khusus juga diperlukan bank syariah, seperti penetapan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) bagi KPR sebesar 20 persen. "Sebaiknya ATMR KPR di bawah 20 persen agar dapat lebih kompetitif dan penyaluran pembiayaan menjadi lebih banyak," ujar Ventje.
 
Dia mengusulkan agar tabngan haji dapat dikelola oleh bank syariah. Bank syariah juga meminta agar disediakan fasilitas repo dan pasar sekunder untuk memelihara secondary reserve. "Kalau pasar sekunder kan tidak bisa repo sebelum jatuh tempo, bila sebelum jatuh tempo bank membutuhkan likuiditas kan tidak bisa repo," katanya.
 
Ventje mengatakan pertumbuhan market share sebesar lima persen baru dapat tercapai pada 2013. Hal itu dilihat dari asumsi pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 600 persen dari tahun 2003 sebesar Rp 5,7 triliun menjadi Rp 36,8 triliun pada 2008. Sementara pertumbuhan DPK bank konvensional sebesar 200 persen. "Untuk itu market share baru tercapai pada 2013," katanya.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang
Taspen.

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024