Kasus Upah Pungut Pajak

Gubernur Jabar: Kasus Ini Kental Politik

VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan menilai kasus upah pungut pajak DKI Jakarta yang saat ini tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi, kental dengan nuansa politik.

Ia mengatakan upah pungut pajak itu sudah terjadi sejak tahun 1970-an. "Kasus ini kental politiknya. Sekarang ini sudah mengarah kepada perorangan," ujarnya di kediamannya di Bandung, kemarin.

Meski pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, namun ia menolak dikatakan terlibat dalam kasus itu. "Kalau ketua dewannya salah, bukan berarti wakil ketuanya salah," tukasnya. Achmad menjabat sebagai wakil ketua dewan sebelum mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jawa Barat.

Menurutnya, anggota dewan itu mandiri tidak seperti birokrasi. "Kalau birokrasi kan ada atasan dan bawahan," tambahnya.

Ia juga mengatakan tidak takut diperiksa KPK, "karena sudah saya cek tidak ada aliran dana ke saya." Sehingga, ia menilai dirinya tidak terlibat sama sekali dalam kasus ini.

Laporan: Sigit Zulmunir |Bandung

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024